Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengelola Uang Lebih Sulit dari Mengelola Hati? Ini Jawaban dari Kacamata Psikologi

6 Mei 2021   06:53 Diperbarui: 6 Mei 2021   07:51 2237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eh Puj, kalau ngelola uang itu tuh logis nih ya, tapi kok masih ada gitu kayak kita-kita nih yang kadang bersikap bodoh untuk terjerat hutang demi kebutuhan konsumtif" 

Iya, aku memang akui bahwa hal ini tak hanya terjadi padaku dan temanku saja, pasti juga banyak dari orang di luar sana atau kamu yang sedang membaca tulisanku kali ini melakukan hal yang sama. Terkadang, kita rela untuk menghamburkan bahkan mengambil resiko dengan berhutang hanya demi sebuah rasa kepuasan.

Biasanya nih ya, salah satu hal yang juga memicu perdebatan sebuah pasangan tuh ya gak jauh-jauh perihal uang. Bahkan, saking sengitnya dan kalau sudah tak menemui titik ujung, maka sebuah pasangan akan memilih jalan perpisahan. Padahal, ada satu fakta yang harusnya disadari, yaitu uang tidak berpihak kepada siapapun. Mengapa begitu?

Ya lihat saja, apa yang ditunjukkan dalam tabungan atau laporan keuangan itulah yang kenyataannya perlu untuk dijadikan acuan, bukan perdebatan. Harusnya, dari pengeluaran tadi jangan diperdebatkan tapi didiskusikan. Budaya konsumtif adalah salah satu alasan yang seringkali menghantui orang Indonesia. Dan ya, hal ini sudah menjadi permasalahan bersama.

Catatannya, kita perlu untuk mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita bahwa perkara manajemen keuangan atau manajemen finansial adalah satu hal yang kita sudah hatam dalam prakteknya sedari berada di fase usia dewasa awal. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk dapat menambah wawasan keilmuan kita mengenai hal ini. 

Salah satunya, kita bisa membaca salah satu buku keuangan dan investasi pribadi yang berjudul "The Psychology of Money" yang ditulis oleh Morgan Housel.

Buku The Psychology of Money by Morgan Housel-Sumber: Shopee
Buku The Psychology of Money by Morgan Housel-Sumber: Shopee
 Ia adalah salah satu sosok partner di Collaborative Fund tempat dia menulis blog reguler. Sebelum bekerja disana, ia merupakan seorang kolumnis untuk Wall Street Journal and Motley Fool.

Buku ini berbahasa inggris, namun menggunakan bahasa yang to the point dan tidak bertele-tele sehingga mudah untuk dipahami. Kalau kamu adalah orang yang merasa memiliki kapasitas kecerdasan yang biasa-biasa saja dan merasa karenanya akan sulit untuk mencapai kesuksesan, maka dalam buku ini hal tersebut sama sekali tidak benar. Terdapat premis dalam buku ini yaitu isinya seperti ini, 

"Sukses dan uang itu tidak ada hubungannya dengan seberapa pintar kamu, namun segala sesuatu tadi adalah berkaitan langsung dengan bagaimana kamu berperilaku." 

Bahasan yang dibawakan dalam buku ini begitu majemuk, pembahasan mengenai uang dan manajemennya dibahas dari berbagai sudut pandang. Hal ini didukung dikarenakan Morgan Housel adalah sosok multidisiplin. Maksudnya, ia adalah sosok yang sering membaca hal-hal diluar topik keuangan, namun juga topik lain seperti biologi, sejarah, dan fisika. Itulah mengapa, pengamatan yang ia tuangkan dalam buku ini dapat diterapkan ke berbagai bidang.

Terdapat lima aturan yang dapat kita rangkum terkait dengan mengelola dan manajemen keuangan yang bersumber dari buku The Psychology of Money ini, yang mana memang perlu untuk kita tanamkan menjadi mindset bersama. Jadi, gak bakal ada lagi tuh yang namanya musuhan sama uang padahal ya uangnya juga gak salah. Yang salah ya manusianya, iya bukan? So, yuk cek lima aturan dalam psikologi uang dibawah ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun