Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Pribadi Terlalu Baik, Tak Selamanya Baik

18 November 2020   19:25 Diperbarui: 18 November 2020   19:39 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bellazon.com

"Kamu sih terlalu baik, liat sekarang kamu sendiri yang stres!"

Sebagai orang Asia, atau lebih tepatnya Asia Tenggara, atau lebih spesifiknya lagi, orang Indonesia, kamu ngerasa gak sih, kalau kita sudah terbiasa dengan yang namanya kultur 'gak enakan'. Nah, kalau kamu ngerasa kayak gitu, sering banget gak sih, kamu ngerasa, pengen minta tolong tapi gak bisa kamu sampaikan karena kamu gak enakan. 

Alhasil, kadang kebutuhan dari kita sendiri malah kegeser oleh kebutuhan orang lain. Nah, sering banget kan? Atau pernah enggak kamu merasa harus menutupi atau cenderung untuk mengekspresikan rasa kecewa kamu terhadap sesuatu. 

Jadinya, kamu cuma bisa memendam emosi agar bisa menghindar dari konflik. Kalau kamu merasa relate dengan kejadian itu, kamu juga ngerasa sering banget mengalami hal ini, bisa jadi kamu termasuk orang yang memiliki pola komunikasi yang kurang efektif alias kalau kamu itu pasif, atau malah pasif agresif.

Well, dalam tulisan kali ini aku akan menjelaskan terkait mengapa orang Indonesia itu rata-rata gak enakan dan menjadi pribadi yang 'terlalu baik' itu tak selamanya baik. Tentu saja untuk memulai, aku akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pola komunikasi pasif dan pasif agresif itu sendiri.

Seseorang dengan pola komunikasi yang pasif itu cenderung ikut-ikut aja dengan pendapat orang lain dan cenderung menghindari konflik. 

Kenapa kemudian pola komunikasi ini cenderung enggak baik? Karena, tanpa sadar orang-orang dengan pola komunikasi pasif itu memberikan lampu hijau terhadap orang-orang di sekelilingnya untuk menyepelekan kebutuhan dan keinginan dia sendiri. Itu yang barangkali membuat kita merasa diperlakukan gak adil.

Sementara itu, kalau orang yang pasif agresif cenderung mengiyakan sesuatu yang sebenarnya tidak iya setujui. Orang-orang yang pasif agresif juga, lagi-lagi dia itu enggak sadar kalau dia itu enggak nyaman menyampaikan dan kebutuhan perasaannya. 

Nah, tapi sebenarnya apa sih yang membuat kita seperti ini?
Ada begitu banyak faktor yang membentuk pola komunikasi kita hingga sekarang. Salah satunya adalah budaya, ya kalau kita bicarakan disini, budaya di Indonesia.

 Etika di Asia atau di Indonesia memang cenderung bersikap 'hormat' atau 'nurut' dengan orang yang lebih tua. Mungkin beberapa dari kamu menjadi sulit untuk mengungkapkan rasa marah karena kita selalu di didik untuk gak boleh menyinggung orang lain, apalagi orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun