Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Kecerdasan Bisa Salah Memilih Tempat?

8 Oktober 2020   07:10 Diperbarui: 9 Oktober 2020   11:44 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecerdasan (Sumber: www.pixabay.com)

Jenius itu gak cuma orang-orang yang mempunya IQ tinggi atau kecerdasan di atas rata-rata. To be genius is to be unique and innovative and i feel like everybody can be a genius in their own fields.
-Fathia Izzati (Content Creator)

Percaya gak sih kalau sering kali kita dihadapkan pada keadaan kita terlalu cepat menyimpulkan dan memukul rata pelabelan akan sesuatu? 

Keadaan di mana kadang kita berpikiran terlalu sempit. Keadaan di mana kita terlalu mudah mengambil kesimpulan. Yang mana, karena hal ini banyak sisi yang pada akhirnya tersisihkan, tak terbaca, terabaikan.

Contohnya saja seperti ini, ketika kita ditanya, orang cerdas itu yang seperti apa? Banyak yang akan beranggapan adalah mereka yang kalau di kelas selalu menempati peringkat tinggi, yang ketika sekolah nilainya selalu bagus, atau orang-orang yang bisa dan berani berbicara di depan umum.

Dan, pada akhirnya orang-orang yang tidak memenuhi kriteria itu akan dilabeli sebaliknya. Padahal, memaknai kecerdasan tidak sesederhana itu, setiap manusia memiliki sisi kecerdasan mereka masing-masing dan biasanya, orang itu saja belum menyadarinya.

Seperti apa yang dikatakan oleh Fathia Izzati di kutipan awal tulisan ini, aku percaya bahwasanya memang setiap orang bisa menjadi jenius di bagian mereka masing-masing. Layaknya magnet, ia memliki kutub positif dan negatif.

Ia dapat saja jenius di satu sisi dan merasa biasa saja di sisi yang lain. Sering kita temui juga orang-orang yang cerdas, jenius, dan kita menganggap mereka "wah" sekali, padahal ternyata, kecerdasan atau kejeniusan yang mereka miliki itu disebabkan oleh salah satu hal, yaitu passion. 

Oke, di sini mari kita jabarkan dahulu mengenai pemaknaan akan kata jenius dan passion itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jenius adalah kemampuan luar biasa dalam berpikir dan mencipta. Sedangkan passion adalah kosa kata Bahasa Inggris yang bermakna gairah.

Dalam Bahasa Indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gairah di sini maksudnya adalah keinginan atau hasrat yang kuat. Ketika seseorang memiliki passion dalam diri, maka biasanya mereka akan dipenuhi dengan rasa penasaran dan antusias yang besar di mana pada penerapannya seseorang tadi selalu ingin lebih baik dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dilandasi oleh passion mereka tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun