Aroma janji luruh di jiwa mu berbalut senja pada hening nyanyian bumi
Rembulan masih berkelana sendiri
Ku lafaskan kerisik daun-daun jati bernyanyi
Tentang sepi yang diam-diam lelap di heningnya perigi..
"KETIKA CINTA HARUS MEMILIH"
Ku dengar sunyi ketika selebat embun mengantar pagi
Ku menemukan selarik bait puisi
Sebarit hati serupa luka yang terlahir dari rahim sepi
Nadi menjalar menjadi demikian getas merambas,
Ketika perlahan kita saling meletakkan catatan mimpi yang belum usai kita jelajahi
Di antara kungkungan sayap cahaya
Ku pun mencoba mengeja rangakaian bahagia yang sempat kau titipkan pada senja
Remang ku berjalan di antara riap rumpun ilalang
Betapa lama luka ini akan terdiam di bilik-bilik kesunyian
Ku bertanya tentang angin yg mengelus lembut reranting perdu
Menggurat sebaris doa pada dinding malam kelabu
Sepi menjadi semakin bisu
Mesti ku sini masih memahat nama mu
Bersama nafas2 yg tumpah bersama kenangan bersama mu
Chinta..
Ku tahu begitu besar gelombang beban di hati mu
Ketika kamu harus MEMILIH antara aku&keluarga mu..
Ku pun juga tak mungkin bertahan di antara sayap2 saudara mu yang telah menjodohkan mu...