Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merenda Pinta di Panti Rindu

20 Agustus 2021   09:25 Diperbarui: 20 Agustus 2021   09:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari muramnya senja
Atau redupnya cahaya
Benang-benang rindu disulam
Merenda malam

Dari sedu sedannya waktu
Atau nama-nama yang membatu
Benang-benang rindu disambung
Merenda kunjung

Dari asingnya tempat
Atau beda tangan merawat
Di panti rindu
Si anak hilang berkata; "di bumi ini tak ada yang lebih berat dari kehilangan ayah dan ibu."

Dari menyambung dinginnya mimpi
Atau menyumbang tebalnya kalam-kalam suci
Di panti rindu
Si anak sunyi bersumpah ; "tak pernah berhenti merenda pinta." sampai pintanya menjadi baju penghangat ayah ibunya di surga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun