Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kamu Itu Kebohongan Termanis

24 Mei 2019   15:51 Diperbarui: 24 Mei 2019   15:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semanis senyum gerimis kepada terik yang pernah mencabik, dan aku menarik sekali lagi paras cantik yang tiada pernah habis.
Hey, sadis.. Tak bisakah kamu tak cuma sekedar jadi awan kelabu yang manis di antara bianglala meringis?

Secantik kuntum kembang kepada glofitis yang pernah menangis, dan aku mengais sekali lagi raut manis yang tiada pernah mendelik.
Hey, bengis.. Tak bisakah kamu tak cuma sekedar jadi putik kembang sepatu yang amis di antara rerumputan pengais?

Seharum parfum immortal, harummu masih saja wangikan cerita ini, Sekalipun hilang sengaja lari atau bahkan kini jadi kenangan antik.
yang namanya cantik, parasnya manis apabila pernah membunga-bungakan segala rasa walau cuma sehari langsung habis. 

Mereka akan tetap saja semanis gerimis kepada terik walau pernah mencabik sadis.
Hey, manis..Kamu dan perasaanmu itu adalah sebuah kebohongan termanis; Katamu tak cinta, tapi kenapa air matamu menetes saat katakan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun