Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sail Komodo 2013 dan Upaya Pengendalian Penyakit di Jajaran TNI dalam Masa Pandemi Covid-19

5 September 2021   13:58 Diperbarui: 7 September 2021   00:21 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar komorbid yang meningkatkan resiko kematian penderita Covid-19 termasuk kelompok penyakit tidak menular, yaitu penyakit ginjal,  penyakit jantung, diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit autoimun. Dengan demikian diperlukan  upaya pembinaan kesehatan prajurit TNI beserta keluarganya berupa pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular.  Upaya tersebut dilaksanakan berkelanjutan maupun sewaktu-waktu pada kejadian luar biasa, wabah dan pandemi.

Kita pernah berhasil mengatasi penyebaran penyakit SARS (severe acute respiratory syndrome) maupun flu burung (avian influenza). Namun kita juga mengakui sampai saat ini kita masih harus berusaha keras menekan insiden; prevalensi dan angka kematian yang disebabkan berbagai penyakit menular diantaranya tuberkulosis, malaria, demam berdarah, HIV dan lain-lain, sesuai target kesepakatan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, di tengah situasi beratnya tantangan mengendalikan penyakit menular dan penyakit tidak menular, menyusul terjadi bencana non alam berupa pandemi Covid-19 yang menghambat pembangunan berbagai sektor. 

Hanya 20% penderita yang terpapar Covid-19 yang menunjukkan gejala klinis dan diantaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Cepatnya penularan Covid-19, munculnya berbagai varian dan kegagalan pelaksanaan protokol kesehatan berdampak timbulnya berbagai multikrisis termasuk runtuhnya kemampuan sumber daya kesehatan. Penanggulangan Covid 19 sebagai penyakit menular juga menunjukkan pentingnya pengendalian berbagai penyakit tidak menular yang meningkatkan resiko kematian pasien Covid-19. Sampai saat ini telah diketahui bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) bertanggungjawab terhadap 70% kematian di dunia (profil kesehatan Indonesia, 2020 : 206) <2>.  

Seperti warga masyarakat lainnya setiap prajurit TNI dapat terpapar penyakit menular termasuk diantaranya Covid-19, maupun mengidap penyakit tidak menular pada sepanjang hidupnya. Oleh karena itu prajurit TNI dituntut mewujudkan pola hidup yang mencitrakan kesiapan bertempur dalam perang konvensional, juga kesiapan perang melawan penyakit menular yang muncul akibat ketidakseimbangan agen-pejamu-lingkungan. Kita pun perlu mewaspadai ancaman serangan senjata biologi sebagai bentuk perang nonkonvensional. Dihadapkan kepada tuntutan kesiapan bertugas, setiap prajurit TNI juga wajib berusaha mencegah timbulnya penyakit tidak menular yang dapat menjadi komorbid Covid-19 maupun penyakit menular lainnya.

 Dalam rangka upaya pengendalian penyakit, beberapa langkah normatif yang seyogyanya ditindaklanjuti dengan aksi nyata pembinaan oleh institusi kesehatan TNI, para komandan satuan dan setiap prajurit TNI, diantaranya adalah :


a. Pada saat seleksi penerimaan calon prajurit agar dihindari toleransi terhadap setiap temuan patologis aspek kesehatan yang berpotensi menimbulkan penyakit kronis ketika yang bersangkutan telah berdinas aktif.


b. Mengupayakan kondisi status kesehatan siap bertugas bagi prajurit agar tidak mengidap penyakit dan mendorong setiap prajurit terlibat aktif dalam eliminasi penyakit menular yang diidapnya maupun penyakit tidak menular/penyakit kronis agar  dalam kondisi terkontrol.


c. Satuan kesehatan aktif melaksanakan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) kesehatan khususnya mendorong terwujudnya gaya hidup sehat kepada seluruh prajurit dan keluarganya baik pada satuan operasional maupun satuan bantuan serta menjadi contoh bagi warga masyarakat di lingkungannya.


d. Para komandan satuan melaksanakan pengawasan aktif agar seluruh anggotanya mengikuti uji pemeriksaan kesehatan rutin berkala, uji pemeriksaan kesehatan kemampuan tempur satuan operasional dan uji pemeriksaan kesehatan matra pasukan khusus termasuk para penerbang, penyelam dan pengawak kapal selam.


e. TNI meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan pada setiap tingkat fasilitas kesehatan sesuai standar pelayanan, perkembangan IPTEK kesehatan dan terakreditasi sebagai bentuk perwujudan dukungan kesejahteraan kepada prajurit dan keluarganya di pangkalan; maupun di medan operasi. Seluruh upaya tersebut dilaksanakan berbasis kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.


f. Faskes tingkat pertama (FKTP) TNI mengoptimalkan program pengelolaan penyakit kronis BPJS untuk mengendalikan penyakit kronis yang diidap prajurit agar dalam kondisi terkontrol.


g. Integrasi sistem informasi kesehatan yang dapat segera diakses untuk mendukung kecepatan penatalaksanaan penyakit yang dialami pasien di daerah operasi.    


Penutup


Demikian telah disampaikan sepenggal kisah penugasan dalam Gugus Tugas TNI AL Sail Komodo 2013 dengan KRI AMY-351.  Penatalaksanaan pasien evakuasi medis dalam Sail Komodo 2013 mendorong pemikiran upaya pengendalian penyakit di jajaran TNI, khususnya penyakit tidak menular yang menjadi komorbid pada penatalaksanaan penyakit Covid-19.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 5 September 202
1 (81)

Sumber :

1. Kompas.com.

2. Kemkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun