Preman yang Terorganisasi. DiNegara indonesia Organisasi kepemudaan sangat banyak kita temukan. Contohnya saja Medan Sumatera Utara, terdapat banyak organisasi kemasyarakatan.  Dimedan setidaknya ada  4 Ormas besar yaitu : Pemuda Pancasila (PP), Angkatan Pemuda Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) , IPK ( Ikatan Pemuda Karya) dan FKPPI. Organisasi masa ini biasanya dipimpin satu orang Ketua besar,dan untuk mengembangkan organisasi ini biasanya  OKP  ini  disebar hampir disetiap lingkungan kecamatan dan keluarahan.  Sesungguhnya saya juga tidak begitu mengerti fungsi dan manfaat OKP ini untuk kehidupan bermasyarat.  Bahkan yang saya tahu dan saya alami OKP  ini seperti preman yang terorganisasi.
Saya sudah lama bekerja sebagai Supervisor untuk Proyek Telekomunikasi. Satu hal yang saya benci saat saya bekerja adalah, saya harus berhadapan dengan Preman-preman kampung, dan Preman-preman yang berlindung dalam keaorganisasian. Contohnya saja saat ini, saya sedang mensupervisi sebuah pekerjaan pembangunan Tower Telekomunikasi di daerah medan . Hampir setiap hari saya didatangi oleh segerombolan orangyang mengaku sebagai  anggota bahkan ketua dari OKP-OKP  diatas. Tentunya hal ini sangat mengganggu buat siapa saja yang mengalaminya. OKP ini akan datang  dengan sejumlah orang dengan gaya seperti sekumpulan geng yang berlagak jagoan untuk meminta sejumlah uang  disetiap proyek pembangunan didaerah kekuasaan mereka. Satu hal yang perlu diketahui adalah, jangan sampai anda tidak memenuhi keinginan mereka,sebab jika anda tidak memberi apa yang mereka inginkan,  mereka terkadang tidak segan-segan bertindak anarkis bahkan menyetop kegiatan proyek apabila keinginan mereka tidak dipenuhi. Biasanya OKP-OKP  ini,meminta sejumlah uang dengan dalih sebagai uang koordinasi dan uang untuk sumbangan pada OKP ini.  Setahu saya,yang namanya sumbangan, yaitu pemberian seiklasnya tanpa ada pemaksaan. Namun hal itu tidak berlaku jika OKP yang meminta sumbangan. Mereka meminta uang koordinasi ataupun sumbangan kepada proyek-proyek dengan jumlah yang sudah ditetapkan oleh mereka. misalnya saja 5  juta rupiah untuk satu (1) OKP.  Berarti Perusahaan atau CV anda harus menyediakan uang sebesar 15 juta untuk OKP,bayangin saja, bila anda hanya memiliki proyek sebesar 100 juta rupiah, namun anda harus mengeluarkan uang koordinasi OKP sebesar 15-20  juta, uang tersebut belum lagi untuk pemuda-pemuda setempat, mungkin untuk anda bisa memulai pekerjaan poyek anda, Anda harus merelakan kurang lebih 20 Juta rupiah untuk supaya proyek anda aman tanpa digangu oleh OKP ataupun Preman-preman setempat. apa tidak bangkrut perusaan anda?..haha
Selain hal tersebut diatas, OKP ini juga mengutip setoran dari para pedagang -pedagang kecil maupun besar, dengan dalih sama , yaitu untuk uang koordiasi dan pembinaan kepemudaan.  Pernah juga terjadi perkelahian antar Organisasi ,  dimana terjadi perebutan wilayah kekuasaan antar OKP  serta tidak jarang juga terjadi perkelahian antar intern organisasi.  Tentunya tidakan-tidakan dan perbuatan-perbuatan seperti ini yang tidak disukai dan meresahkan masyarakat. kejadian-kejadian ini bukan lah hal yang baru ada  dimasyarakat indonesia, namun sayangnya seolah - olah Negara ini atau pemerintah daerah menutup mata akan hal ini.  OKP atau Organisasi kemasyarakatan dibentuk tentunya untuk  dapat memberikan kontribusi dalam hal menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).  Organisasi kemasyarakaran itu sebenarnya diharapkan mampu melahirkan pemuda-pemuda yang memiliki semangat,kemauan kerja keras serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap masyarakat ,bukan hal-hal sebaliknya  yang menggangu keamanan,dan melakukan pemerasan dan pemaksaan  terhadap masyarakat demi kepentingan pribadi maupun organisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI