Implementasi: AI harus dikembangkan dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika. Tidak boleh ada AI yang digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan nilai agama dan moral.
Contoh Nyata: Dalam sistem monitoring yang kami kembangkan, kami tidak pernah menyimpan data wajah untuk waktu lama tanpa persetujuan, menghormati privasi sebagai bagian dari nilai ketuhanan.
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Implementasi: AI harus bebas dari bias dan diskriminasi. Setiap kelompok masyarakat harus mendapat perlakuan yang sama.
Contoh Nyata: Dataset training kami mencakup representasi seimbang dari berbagai suku di Indonesia untuk memastikan tidak ada bias etnis dalam sistem face recognition.
Sila 3: Persatuan Indonesia
Implementasi: AI harus mempersatukan, bukan memecah belah. Teknologi harus dapat diakses oleh seluruh rakyat Indonesia.
Contoh Nyata: Kami mengembangkan API yang bisa diintegrasikan dengan sistem lokal, memungkinkan startup dan UKM Indonesia menggunakan teknologi AI tanpa harus bergantung pada platform asing.
Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
Implementasi: Pengembangan AI harus melibatkan partisipasi masyarakat dan transparansi dalam proses pengambilan keputusan.
Contoh Nyata: Setiap implementasi sistem kami melibatkan sesi feedback rutin dengan end user untuk memastikan teknologi benar-benar membantu, bukan menyulitkan.
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Implementasi: AI harus memberikan manfaat yang merata dan tidak menciptakan gap digital yang semakin lebar.
Contoh Nyata: Sistem kesehatan mandiri yang kami kembangkan dirancang untuk mengurangi antrian di puskesmas, memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Case Study: Implementasi AI Pancasila di Sektor Industri
Pilot project dengan Pertamina untuk sistem monitoring kesehatan karyawan memberikan insight menarik tentang penerapan AI Pancasila: