Mohon tunggu...
IDSCIPUB
IDSCIPUB Mohon Tunggu... Lembaga Publikasi Jurnal Internasional - Nasional

Indonesian Scientific Publication 📖 Penerbit lebih dari 45 Jurnal 📂 Terindeks : SINTA 3, Copernicus, ISSN

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kasus Tuberkulosis di Indonesia Masih Tinggi, Ini Penyebabnya!

6 Agustus 2025   13:26 Diperbarui: 6 Agustus 2025   13:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : kiattisaklamchan

Jumlah kasus tuberkulosis (TB) di Indonesia masih tinggi. Padahal, pemerintah sudah menyediakan pengobatan secara gratis di puskesmas dan rumah sakit. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat masih hidup di lingkungan yang buruk dan mempertahankan gaya hidup yang berisiko tinggi.

Penelitian yang terbit di Jurnal Riset Kualitatif dan Promosi Kesehatan edisi Januari 2024, menemukan bahwa polusi udara, kebiasaan merokok, ventilasi buruk, dan sanitasi rendah mendorong penyebaran TB secara masif.

Kasus Tuberkulosis di Indonesia Bukan Hanya Soal Kuman, Tapi Juga Soal Lingkungan

Tuberkulosis dikenal sebagai penyakit menular yang menyerang paru-paru dan menyebar melalui udara. Namun dalam banyak kasus, penyakit ini cepat menular karena masyarakat hidup di lingkungan yang padat, pengap, dan minim akses layanan kesehatan.

Polusi udara yang mengandung partikel halus seperti PM2.5 terbukti memperlemah sistem imun tubuh. Banyak keluarga masih menggunakan bahan bakar kayu untuk memasak, terutama di daerah pedesaan. Mereka juga tinggal di rumah tanpa ventilasi yang baik, sehingga udara kotor terperangkap dan mempercepat penyebaran bakteri TB di dalam rumah.

Di saat yang sama, kebiasaan merokok di dalam rumah juga memicu kerusakan paru-paru yang membuka celah bagi bakteri TB. Bahkan, perokok pasif terutama anak-anak dan lansia ikut terkena dampaknya. Sanitasi lingkungan yang buruk dan air minum yang tidak bersih juga membuat daya tahan tubuh masyarakat menurun. Ketika sistem imun lemah, infeksi TB lebih mudah menyerang dan berkembang.

Selain itu, masih banyak pasien TB di Indonesia yang tidak menyelesaikan pengobatannya hingga tuntas, sehingga muncul risiko TB resistan obat. Ini bukan hanya membahayakan pasien, tapi juga meningkatkan penyebaran penyakit yang lebih sulit ditangani.

 

Kelompok Paling Rentan Terpapar Kasus TB di Indonesia

Penelitian ini juga mencatat kelompok yang paling rentan terhadap TB:

  • Warga berpenghasilan rendah
  • Perokok dan orang yang tinggal bersama perokok
  • Penghuni rumah padat dan minim ventilasi
  • Penduduk di daerah terpencil yang sulit menjangkau layanan kesehatan

 

Solusi Konkret untuk Menekan Kasus Tuberkulosis di Indonesia

Studi ini menawarkan langkah konkret untuk mengurangi kasus TB:

  • Bukalah jendela rumah setiap hari untuk sirkulasi udara segar
  • Berhentilah merokok, terutama di dalam rumah
  • Gunakan kompor gas atau bahan bakar bersih
  • Jaga kebersihan lingkungan dan air minum
  • Selesaikan pengobatan TB sesuai jadwal
  • Edukasi masyarakat secara langsung tentang bahaya TB dan cara mencegahnya

Menurut peneliti, Indonesia dapat mencontoh negara seperti Brazil dan Thailand yang berhasil menekan kasus TB melalui pendekatan komunitas dan pemeriksaan dini.

Data Penting yang Perlu Diketahui

  • Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dalam jumlah kasus TB.
  • Paparan polusi udara selama 30 hari dapat meningkatkan risiko kematian akibat TB.
  • Hanya sekitar 30% pasien TB yang menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.

 

Kesimpulan

Kasus tuberkulosis di Indonesia masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat. Penyakit ini menyebar lebih cepat di lingkungan yang tidak sehat serta melalui kebiasaan hidup yang merugikan, seperti merokok dan tinggal di rumah tanpa ventilasi.

Untuk menurunkan jumlah kasus, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam memperbaiki kualitas udara, mengedukasi perilaku hidup sehat, serta memastikan pasien menyelesaikan pengobatan hingga tuntas. Dengan pendekatan menyeluruh, kasus tuberkulosis di Indonesia dapat ditekan secara signifikan.

Source: https://journal.sinergi.or.id/index.php/jrkpk/article/view/673

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun