Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Masalah Kesehatan Jiwa Meningkat Pasca Pandemi Terkendali

12 Maret 2023   18:38 Diperbarui: 14 Maret 2023   02:17 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu sebagian dari kita juga sudah mendapatkan booster pertamanya. Aktifitas masyarakat di tahun 2022 sudah mulai membaik sampai akhirnya kita bisa melaksanakan pulang kampung tanpa pembatasan yang terlalu ketat di akhir April 2022. Saya pun waktu itu memutuskan perjalanan darat ke Bali dari Tangerang. 

Saya melihat kondisi di daerah beberapa masih cukup sepi. Bali pun saat itu masih belum beraktifitas seperti biasa. Tamu hotel mungkin sudah mulai banyak dan orang-orang asing sudah tidak menggunakan masker saat itu. 

Gangguan Jiwa Menetap pasca Pandemi Terkendali

Namun demikian di dalam praktek saya masih menemukan sisa-sisa dari peristiwa traumatik meningkatnya kasus varian Delta Covid di 2021. 

Banyak pasien gangguan cemas "baru" yang dipicu oleh kondisi stres berlebihan yang tidak bisa ditoleransi pasien saat varian delta meledak. 

Sayangnya kondisi ini menetap bahkan setelah kondisi pandemi cukup terkendali sampai pak Presiden Jokowi memutuskan untuk menghentikan PPKM. 


Sampai saat ini banyak pasien yang mengalami gangguan cemas yang belum terkendali akibat peristiwa di Juni-Agustus 2021 tersebut. Beberapa di antaranya kebanyakan pasien usia 50an sampai dengan 60an yang sangat terganggu aktifitasnya dan tidak bisa ke mana-mana saat itu berbulan-bulan. 

Kondisi traumatik ini menimbulkan bekas yang sampai saat ini masih sulit diadaptasi sehingga akhirnya mengganggu tidur dan kehidupan sehari-hari karena rasa cemas yang entah dari mana datangnya. 

Pengobatan pasien seperti ini sebenarnya tidak berbeda dengan kondisi gangguan cemas pada umumnya. Pengobatan dengan obat antidepresan, obat cemas dan juga psikoterapi suportif biasanya membawa hasil perbaikan yang signifikan pada pasien seperti ini. 

Beberapa di antaranya bisa menurunkan bahkan melepaskan obat setelah terkendali selama 3 bulan pemakaian obat. Sedangkan sebagian lainnya masih memerlukan pengobatan sampai saat tulisan ini dibuat. 

Semoga pembaca sekalian bukan termasuk orang-orang yang mengalami masalah kesehatan jiwa akibat kondisi pandemi ini. Semoga kita semua masih bisa beradaptasi dengan kondisi ini dengan mantra IKHLAS, SABAR,dan SADAR. Semoga kita semua sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun