Mohon tunggu...
Humaniora

Kisah Perjuangan Hijau

21 September 2017   19:43 Diperbarui: 21 September 2017   20:09 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KISAH PERJUANGAN HIJAU

Ketika kata hijau terdengar sesuatu yang terlintas ialah salah satu warna dengan posisi koordinat Het #00FF00. Warna yang identik dengan daun dan warna favorit Rasulullah, SAW. Warna yang menjadi base di hampir setiap bangunan masjid dan madrasah. 

Warna yang dalam bentuk bahasa Inggrisnya "green" dan dalam bentuk bahasa Jepangnya "midori". Warna cantik yang memiliki banyak macam seperti: aquamarine dengan sentuhan warma biru, mustard green dengan warna kuning mengambil peran pada warna hijau, jade yang identik dengan hijau lumut, forest green yang lahir dari suasana hutan, emerald seperti kelereng penglihatan manusia yang cukup langka, dan masih banyak lagi. Seringkali kita mendengar, filosofi dari warna hijau yang seringkali digambarkan sebagai kesabaran dan ketabahan dalam melalui penderitaan, niat serta keinginan yang kuat dari dalam hati dan tak terlepas dari gambaran kerasnya hati.

Kampus Hijau, yang seperti apakah kampus hijau itu? Gambaran apakah yang terlintas apabila mendengar frasa Kampus Hijau? Lingkungannya yang asri kah? Berdasarkan cat tembok? Atau hijau merupakan identitas yang melekat pada kampus Muhammadiyah ini? Atau karena terlhat dari almamaternya?

Warna asri yang membercak pada kampusku, kampus dimana seluruh proses, usaha, langkah, cerita, dan cita terjadi dengan latar belakang cat tembok dan karpet hijau sebagai latarnya. Kisah kampusku dengan hijau yang mengambil peran penting dalam penokohannya, semua itu berawal dari sini. Hijau yang menginjakan kakinya di dalam otakku dan menorehkan memori di ingatanku, memaksaku untuk mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi sebelumnya.

Pernahkah kau berpikir, apakah jalan hidupmu merupakan langkah tepat yang kau ambil?


Pernahkah kau meminta, agar waktu terulang kembali?

Pernahkah kau berharap, tidak melakukan kesalahan apapun?

Pernahkah kau, menyesal?

Tidak pernah terpikir olehmu untuk menjadi tokoh pada kisah "Kampus Hijau", namun tanpa kau sadari kau tengah memegang script dan melakoni tokoh pada kisah "Kampus Hijau". Mengenakan kostum dan berdiri di atas panggung yang disaksikan kembali olehmu, setiap malam, menjelang tidur.

Jalan yang telah kau persiapkan sedari dulu kau belokkan ke arah hijau kampus kami. Ataukah, kau telah mempersiapkan jalur hijau untuk menuju kampus kami? Manakah yang kemudian itu merupakan awal perjuangan yang harus teman-teman tempuh dalam menggapai cita dan tujuan teman-teman.

Kata-kata ini bukanlah merupakan empati untuk teman-teman yang telah menginjakkan kakinya di panggung Kampus Hijau. Kampus Hijau ini merupakan panggung yang teman-teman pilih untuk berjuang menggapai tujuan dan cita. Segala bentuk kesulitan, kegagalan, kesedihan, kepedihan, kekecewaan, maupun rasa sakit merupakan bagian dan jalan unutk teman-teman meraih tujuan dan cita. Tanamkanlah niat yang kuat, serius dalam bertindak, buang semua penyakit hati. Kesabaran, ketabahan, dan kelapangan merupakan penawar segala suatu hal tak terencana yang terjadi di lintasan perjuangan teman-teman.

Untuk teman-temanku satu perjuangan, segala waktu yang kita miliki merupakan berkah dari Allah SWT yang sepatutnya kita syukuri, Kampus Hijau ini merupakan bagian dari nikmat Allah SWT yang dicurahkan kepada kita. Manfaatkanlah waktu yang kita miliki untuk hal yang bermanfaat, hal yang mengantar kita untuk meraih cita dan tujuan. Karena waktu serta kesempatan yang kita miliki di Kampus Hijau ini terbatas. Teman-temanku, karena kita tidak akan selamanya bersama, tidak akan selamanya menoreh kisah perjuangan kita di Kampus Hijau. Karena itu teman-temanku, selagi waktu tersedia dan kesempatan terbuka, marilah kita berjuang untuk meraih tujuan dan cita kita, di Kampus Hijau ini.

Jangan lupa teman-teman! Perjuangan ini tidak akan berakhir walaupun teman-teman meninggalkan Kampus Hijau, Kampus Hijau ini merupakan awal dari perjuangan unutk meraih tujuan dan cita. Teruslah berjuang teman-temanku, semua memori perjuang dengan temanku selama di Kampus Hijau akan kujadikan pelajaran untuk perjuangan selanjutnya yang telah menanti.

Selesai.

Namun, cita dan tujuan ini belum tercapai.

Dan, ini merupakan awal.

Serta, perjuangan ini belum selesai.

Oleh, Annissa Pratiwi (annissaprtw13@gmail.com)

Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA.

Terima Kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun