Mohon tunggu...
Humaniora

Kisah Perjuangan Hijau

21 September 2017   19:43 Diperbarui: 21 September 2017   20:09 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kata-kata ini bukanlah merupakan empati untuk teman-teman yang telah menginjakkan kakinya di panggung Kampus Hijau. Kampus Hijau ini merupakan panggung yang teman-teman pilih untuk berjuang menggapai tujuan dan cita. Segala bentuk kesulitan, kegagalan, kesedihan, kepedihan, kekecewaan, maupun rasa sakit merupakan bagian dan jalan unutk teman-teman meraih tujuan dan cita. Tanamkanlah niat yang kuat, serius dalam bertindak, buang semua penyakit hati. Kesabaran, ketabahan, dan kelapangan merupakan penawar segala suatu hal tak terencana yang terjadi di lintasan perjuangan teman-teman.

Untuk teman-temanku satu perjuangan, segala waktu yang kita miliki merupakan berkah dari Allah SWT yang sepatutnya kita syukuri, Kampus Hijau ini merupakan bagian dari nikmat Allah SWT yang dicurahkan kepada kita. Manfaatkanlah waktu yang kita miliki untuk hal yang bermanfaat, hal yang mengantar kita untuk meraih cita dan tujuan. Karena waktu serta kesempatan yang kita miliki di Kampus Hijau ini terbatas. Teman-temanku, karena kita tidak akan selamanya bersama, tidak akan selamanya menoreh kisah perjuangan kita di Kampus Hijau. Karena itu teman-temanku, selagi waktu tersedia dan kesempatan terbuka, marilah kita berjuang untuk meraih tujuan dan cita kita, di Kampus Hijau ini.

Jangan lupa teman-teman! Perjuangan ini tidak akan berakhir walaupun teman-teman meninggalkan Kampus Hijau, Kampus Hijau ini merupakan awal dari perjuangan unutk meraih tujuan dan cita. Teruslah berjuang teman-temanku, semua memori perjuang dengan temanku selama di Kampus Hijau akan kujadikan pelajaran untuk perjuangan selanjutnya yang telah menanti.

Selesai.

Namun, cita dan tujuan ini belum tercapai.

Dan, ini merupakan awal.


Serta, perjuangan ini belum selesai.

Oleh, Annissa Pratiwi (annissaprtw13@gmail.com)

Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA.

Terima Kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun