Mohon tunggu...
Yusuf L. Henuk
Yusuf L. Henuk Mohon Tunggu... GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 - Sumatera Utara, INDONESIA

GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 -- Sumatera Utara, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Politik

@ProfYLH: “Janganlah Golongkan Hasto Kristiyanto Punya ‘Otak Di Dengkul’ Karena Berani Menampar Mukanya Sendiri, Mega, dan Jokowi sekaligus di Publik”

3 Februari 2015   17:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Yusuf L. Henuk*)

Dalam tulisan penulis terdahulu berjudul: “Rumor Kacau Hasto Kristiyanto vs Rumah Kaca Abraham Samad” (http://hukum.kompasiana.com/2015/01/24/rumor-kacau-hasto-kristiyanto-vs-rumah-kaca-abraham-samad-698296.html), terungkap jelas Hasto Kristiyanto nggak mikir panjang asal seruduk, sehingga berani menampar mukanya sendiri, Megawati & Jokowi sekaligus di publik. Akibatnya,  “Janganlah Golongkan Hasto Kristiyanto Punya ‘Otak Di Dengkul’  Karena Berani Menampar Mukanya Sendiri, Mega, dan Jokowi sekaligus di Publik”.

Pada kenyataannya, sudah terungkap jelas “Abraham Samad: Tidak Ada Inisiatif Saya Calonkan Diri Jadi Wapres”: "Saya tidak membantah nama saya digadang sebagai wapres. Namun tidak ada inisiatif saya calonkan diri," ujar Abraham Samad dalam jumpa pers di KPK, Jakarta, Senin (2/2/2015). Abraham menyatakan, dia tidak pernah menjanjikan apapun kepada partai politik untuk membantu menyelesaikan kasus. "Itu bagian ujian integritas KPK," kata dia. Dia menerangkan, berkaitan dengan pertemuan dengan sejumlah pihak dalam pelaksanaan tugas sebagai Ketua KPK, tidak bisa dihindari pertemuan dengan petinggi partai politik. "Sebagai ketua KPK, saya tidak bisa dihindari pertemuan saya dengan politisi, elite politik, baik formal maupun informal," ucap Abraham (http://u.msn.com/id-id/berita/other/abraham-samad-tidak-ada-inisiatif-saya-calonkan-diri-jadi-wapres/ar-AA8TivD?ocid=mailsignoutmd).

Bahkan di era Pilpres, “Jokowi Sebut Abraham Samad Pantas Jadi Presiden”:  “JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo menyatakan bahwa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad pantas menjadi presiden RI.  "Sangat layak, malah jadi presiden. Iya, serius loh," ujar Jokowi di luar pagar Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2014) sore.  Jokowi mengatakan, Abraham adalah sosok muda yang berani dan konsisten dalam memperjuangkan pemberantasan korupsi. Menurutnya, karakter itu sulit ditemukan di Indonesia.  Apakah Jokowi merasa tersaingi dengan karakter Abraham?

"Wah ndak pernah saya begitu. Wong kita sama-sama untuk kebaikan," ujar Jokowi.

Jokowi juga mengapresiasi kabar bahwa Abraham disebut-sebut menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Seperti diberitakan, nama Abraham disebut-sebut sebagai calon potensial untuk maju pada Pilpres 2014. Prabowo sendiri menyambut baik usulan yang menilainya tepat bersanding dengan Abraham.

Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan, Prabowo ingin Abraham menjadi bakal calon wakil presiden. Menurutnya, ia telah terbukti mempunyai kualitas dan kapabilitas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.  Secara terpisah, Abraham mengaku tidak berminat maju dalam bursa pencalonan presiden maupun wakil presiden pada Pemilihan Umum 2014 nanti. Menurutnya, posisi Ketua KPK sudah cukup baginya (http://www.harianaceh.co.id/nasional/10991/abraham-samad-dkk-kpk-berapresiasi-atas-niat-capres-perkuat-kpk).

Lalu kini timbul pertanyaan: “"Kenapa baru sekarang dibuka? Bukankah PDIP memang menggadang Abraham Samad?" kata Uchok di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. Menurut dia, kemarahan PDI Perjuangan ini diduga terkait dengan penetapan tersangka Budi Gunawan oleh KPK.Padahal, kata Uchok, apa yang dilakukan PDI Perjuangan justru membuka aib sendiri.  "PDIP seperti peribahasa menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Jokowi dan PDIP nyatanya juga menggadang Abraham Samad saat itu. Kenapa Abraham yang disudutkan?" tandas Uchok. (http://pkspiiyungan.blogspot.com/2015/01/pdi-p-seperti-menepuk-air-di-dulang.html).

Sudah tidak terbantahkan lagi bahwa betapa malunya semua kader PDIP yang  kini kader mereka berkuasa, karena:  “(AKIBAT NGGAK MIKIR ASAL SRUDUK) PERNYATAAN HASTO JADI BLUNDER UNTUK PDI-P:  “Peneliti bidang politik The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono, mengatakan, pernyataan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengakibatkan blunder bagi partai politik pendukung pemerintah.  "Pernyataan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terkait dengan pengungkapan pertemuan antara dirinya dengan Ketua KPK Abraham Samad merupakan blunder politik bagi partai pendukung utama pemerintahan," kata Arfianto di Jakarta, Kamis (22/1/2015).  Masalah ini akan menampar si Hasto, Mega, dan Jokowi sekaligushttp://situsberita2terbaru.blogspot.com/2015/01/akibat-nggak-mikir-asal-sruduk.html).

Singkatnya, sekali lagi penulis simpulkan “Janganlah Golongkan Hasto Kristiyanto Punya ‘Otak Di Dengkul’  Karena Berani Menampar Mukanya Sendiri, Mega, dan Jokowi sekaligus di Publik”:  Makna kiasan otak di dengkul adalah sebagai pertanda bahwa seseorang yang tak punya otak, padahal sebenarnya jelas-jelas punya otak. Letaknya di kepala, bukan di dengkul atau lutut (http://ayomaju.info/jangan-sedih-dikatain-otak-lu-di-dengkul/) dan/atau silahkan ketawa saja : contoh kisah pejabat yang memiliki “Otaknya di Dengkul”:

Suatu hari seorang pejabat Indonesia mengalami kecelakaan mobil ketika ingin menghadiri rapat. Mobilnya slip dijalan. Ketika itu pula sang pejabat di bawa ke sebuah rumah sakit. Setelah tiga hari dirawat, si pejabat belum juga sadar dari pingsan-nya. Sedangkan si sopir sudah siuman, padahal ia mengalami luka yang cukup parah.

Seminggu sudah terlewati, namun si pejabat belum juga sadar. Padahal luka yang dialami tidak terlalu parah. Para dokter pun kelimpungan dibuatnya. Akhirnya para dokter di tengah-tengah kekelimpungan mereka, mereka memutuskan bahwa si pejabat GEGER OTAK.

Mendengar hal ini para kerabat dan teman-temannya merasa heran. Karena yang mereka lihat, luka yang diderita tidaklah parah, hanya ada luka kecil di wilayah dengkul.

Namun, ada salah seorang temannya di masa kecil yang ingat bahwa ibu dari peabat itu pernah memarahinya seraya berkata,

"DASAR, OTAK DITARUH DI DENGKUL SIH ...!" http://www.ketawa.com/2004/04/2680-otaknya-di-dengkul.html).

*) Guru Besar di Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT – INDONESIA.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun