Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Teh dari Pagar: Keaslian yang Tak Bisa Dikemas

15 Oktober 2025   17:17 Diperbarui: 15 Oktober 2025   17:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teh pagar mengajarkan kita tentang kesederhanaan rasa. Bahwa yang murni tidak perlu bungkusan cantik. Bahwa yang terbaik sering kali tumbuh di luar kebun besar, di luar rencana, di luar pasar.

Setiap tegukan teh pagar adalah tegukan memori: aroma tanah basah setelah hujan, suara ayam di pagi buta, dan percakapan tanpa tergesa. Semua hadir tanpa merek, tanpa iklan, tanpa strategi pemasaran.

Akhirnya, Teh yang Membumi

Mungkin memang sudah waktunya kita berhenti mencari teh terbaik di rak toko. Karena teh terbaik tidak dijual. Ia tumbuh diam-diam di pagar rumah-rumah kampung, menunggu seseorang datang, memetik satu daun muda, lalu menyeduhnya perlahan.

Dari sana kita belajar bahwa cita rasa tidak lahir dari pabrik, melainkan dari hubungan manusia dengan tanahnya sendiri. Teh pagar adalah warisan kecil yang mengingatkan kita pada kearifan lokal: bahwa yang sederhana bisa begitu mendalam, dan yang tak dikemas justru paling berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun