Â
Segala sesuatu dalam hidupmu adalah cerminan dari pilihan yang telah kamu buat. Jika kamu menginginkan hasil yang berbeda, buatlah pilihan yang berbeda.
Kalimat ini adalah palu godam yang memecah ilusi bahwa hidup kita dikendalikan oleh nasib buta atau faktor eksternal semata. Ia menempatkan tanggung jawab penuh atas realitas kita saat ini---baik itu kesuksesan, kegagalan, kebahagiaan, maupun penyesalan---tepat di tangan kita sendiri. Hidup kita, pada dasarnya, adalah sebuah cermin raksasa yang merefleksikan ribuan keputusan, besar dan kecil, yang telah kita ambil sejak detik pertama kita sadar.
Bagian I: Hidup sebagai Cerminan Pilihan
Konsep "cerminan" di sini sangatlah kuat. Bayangkan Anda berdiri di depan cermin. Apa pun yang Anda lihat---rambut yang rapi atau acak-acakan, senyum cerah atau kerutan cemas---adalah hasil langsung dari tindakan yang Anda lakukan sebelumnya (atau tidak Anda lakukan). Cermin tidak pernah berbohong, dan kehidupan pun demikian.
1. Realitas yang Tak Terbantahkan
Setiap aspek dari realitas Anda saat ini adalah hasil kumulatif dari pilihan masa lalu:
Kesehatan Fisik: Apakah Anda memilih untuk berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan bergizi, atau memilih kenyamanan dan pola makan instan? Hasilnya tercermin pada vitalitas atau penyakit yang Anda rasakan hari ini.
Kondisi Finansial: Apakah Anda memilih untuk menabung, berinvestasi, dan mengelola utang dengan bijak, atau memilih pemuasan instan dan pengeluaran tanpa kendali? Kondisi rekening bank Anda adalah cermin dari keputusan finansial tersebut.
Kualitas Hubungan: Apakah Anda memilih untuk berinvestasi waktu, empati, dan komunikasi terbuka, atau memilih bersikap defensif, menutup diri, dan menyimpan dendam? Kualitas jaringan sosial dan kedalaman hubungan Anda adalah buah dari pilihan-pilihan interaksi ini.
Tingkat Pengetahuan & Keterampilan: Apakah Anda memilih untuk terus belajar, membaca, dan mengasah keterampilan (misalnya, memilih bangun pagi untuk belajar atau begadang untuk menonton), atau memilih stagnasi? Keahlian dan posisi karier Anda saat ini adalah cerminan langsungnya.
2. Pilihan yang Tidak Disadari (Pilihan Diam)
Seringkali, kita cenderung fokus pada pilihan-pilihan besar (memilih pekerjaan, pasangan, atau tempat tinggal). Padahal, cerminan hidup kita juga dibentuk oleh pilihan yang tidak disadari atau pilihan diam---yaitu, pilihan untuk tidak memilih.
Ketika Anda memilih untuk menunda tugas penting, Anda secara sadar memilih untuk menerima stres dan hasil yang tidak optimal di masa depan.
Ketika Anda memilih untuk diam saat seharusnya berbicara tentang kebenaran, Anda memilih untuk membiarkan ketidakadilan atau kebencian tumbuh.
Ketika Anda memilih untuk mengikuti arus tanpa mempertanyakan, Anda memilih untuk melepaskan kendali atas kemudi hidup Anda kepada orang lain atau keadaan.
Bahkan sikap pasif adalah sebuah pilihan, dan ia memiliki konsekuensi yang sama nyatanya. Kita tidak bisa mengatakan, "Saya tidak memilih apa-apa," karena tidak memilih adalah memilih untuk membiarkan keadaan yang ada berlanjut, dan hasil dari keadaan itu tetap menjadi cerminan dari pilihan diam Anda.
Bagian II: Kekuatan Momen Transformasi
Jika hasil saat ini tidak memuaskan, kalimat renungan tersebut menawarkan harapan yang luar biasa: Jika kamu menginginkan hasil yang berbeda, buatlah pilihan yang berbeda.
Ini adalah seruan untuk berhenti menyalahkan keadaan, takdir, atau orang lain. Ini adalah undangan untuk memasuki momen transformasi dengan mengambil kendali penuh atas mekanisme sebab-akibat.
1. Mengidentifikasi Pola yang Merugikan
Langkah pertama untuk membuat pilihan yang berbeda adalah melakukan refleksi diri yang jujur (bercermin). Apa pola perilaku yang secara konsisten membawa Anda ke hasil yang sama dan merugikan?
Apakah setiap kali Anda menghadapi tantangan, Anda memilih menyerah alih-alih gigih?
Apakah setiap kali Anda mendapatkan uang, Anda memilih menghabiskannya alih-alih menyisihkannya?
Apakah setiap kali Anda ingin mencapai tujuan besar, Anda memilih kenyamanan instan alih-alih disiplin yang menyakitkan?
Pola-pola ini adalah "pilihan lama" yang membentuk hasil lama. Begitu Anda mengidentifikasinya, Anda dapat bersiap untuk menyela pola tersebut.
2. Disiplin Melawan Kenyamanan Instan
Membuat pilihan yang berbeda biasanya berarti memilih jalan yang lebih sulit dalam jangka pendek. Otak kita secara alami didorong oleh naluri untuk mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Inilah mengapa pilihan yang benar terasa "berat" di awal.
Pilihan lama: Tidur hingga siang.
Pilihan baru (berbeda): Bangun jam 5 pagi untuk memulai proyek pribadi.
Pilihan lama: Marah dan berteriak saat frustrasi.
Pilihan baru (berbeda): Menarik napas dalam-dalam, mengambil jeda, dan merespons dengan tenang.
Setiap pilihan kecil yang Anda buat untuk melawan godaan kenyamanan instan adalah tindakan perlawanan terhadap hasil lama Anda. Inilah momen saat Anda benar-benar mulai menulis ulang takdir Anda. Transformasi bukanlah peristiwa tunggal, melainkan serangkaian pilihan kecil, berani, dan konsisten yang dilakukan setiap hari.
Bagian III: Merangkai Masa Depan
Kesadaran akan kekuatan pilihan membawa kita pada sebuah pemikiran akhir: Takdir bukanlah sesuatu yang terjadi pada kita, melainkan sesuatu yang kita rangkai melalui pilihan-pilihan sadar kita.
Ketika kita memahami bahwa hasil saat ini adalah cerminan dari masa lalu, kita akan termotivasi untuk bertindak hari ini, karena pilihan hari ini akan menjadi cerminan yang kita lihat besok.
Untuk merangkai hasil yang berbeda, kita perlu mempraktikkan tiga hal:
1. Keberanian Mengambil Risiko (Memilih Pertumbuhan)
Hasil yang berbeda seringkali memerlukan risiko yang berbeda. Berani memilih untuk meninggalkan zona nyaman, berani memilih untuk memulai bisnis yang baru, atau berani memilih untuk berterus terang dalam hubungan yang bermasalah. Pertumbuhan tidak pernah terjadi di tempat yang nyaman. Jika Anda ingin hasil yang besar, Anda harus berani memilih risiko yang besar pula, yang dilandasi oleh perhitungan dan keyakinan.
2. Konsistensi (Memilih Disiplin)
Pilihan yang berbeda tidak akan menghasilkan cerminan yang berbeda jika hanya dilakukan sekali. Efek kumulatif dari pilihan kecil dan konsistenlah yang menciptakan perubahan masif. Memilih untuk membaca 10 halaman buku setiap hari lebih kuat dampaknya daripada membaca 100 halaman dalam satu hari dan berhenti selama sebulan. Keindahan dari perubahan terletak pada konsistensi disiplin yang Anda tanam.
3. Menerima Konsekuensi (Memilih Tanggung Jawab)
Ketika Anda membuat pilihan baru, bersiaplah untuk menghadapi konsekuensi, baik itu pujian maupun kegagalan sementara. Jika hasilnya buruk, jangan kembali menyalahkan takdir. Sebaliknya, gunakan kegagalan itu sebagai cermin baru: Pilihan A tidak berhasil, jadi mari saya buat Pilihan B yang berbeda. Menerima konsekuensi adalah puncak kedewasaan, karena ia menegaskan kembali bahwa Anda adalah arsitek sejati dari kehidupan Anda.
Penutup: Palu Godam di Tangan Anda
Renungan ini mengajarkan kita bahwa kekuasaan teragung yang dimiliki manusia adalah kebebasan untuk memilih. Anda tidak bisa mengontrol cuaca, ekonomi, atau tindakan orang lain, tetapi Anda 100% bisa mengontrol respons Anda terhadapnya, yaitu pilihan yang Anda buat.
Jika hari ini Anda merasa "terjebak" atau tidak bahagia, ingatlah kalimat tersebut. Palu godam untuk memecahkan kebekuan itu sudah ada di tangan Anda. Mulailah dari hal kecil. Mulailah dari sekarang.
Pilihan berbeda apa yang akan Anda buat hari ini, agar cerminan kehidupan Anda esok hari adalah refleksi dari diri yang paling Anda inginkan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI