Perkembangan kecerdasan buatan (AI) terus melaju pesat, dan kehadiran GPT-5 menjadi salah satu tonggak penting yang memicu diskusi global tentang masa depan profesi programmer. Dengan kemampuannya yang semakin mendekati tingkat pemahaman setara PhD, GPT-5 menimbulkan pertanyaan: akankah AI menggantikan manusia dalam menulis kode?
Namun, CEO OpenAI Sam Altman menepis kekhawatiran tersebut. Menurutnya, belum ada bukti bahwa GPT-5 akan menghapus profesi programmer. Justru, ia melihat AI sebagai alat yang akan membuat para engineer perangkat lunak menjadi jauh lebih produktif.
“Kita tidak melihat buktinya. Saya justru berpikir kita telah meremehkan jumlah perangkat lunak tambahan yang dibutuhkan dunia,” jelas Altman.
AI sebagai Pendorong Lonjakan Permintaan Perangkat Lunak
Altman berpendapat bahwa dengan hadirnya teknologi seperti GPT-5, biaya pembuatan software akan turun drastis. Ini akan membuka peluang besar, karena dunia sebenarnya membutuhkan lebih banyak perangkat lunak, bukan lebih sedikit.
Ketika biaya dan waktu pengembangan berkurang, berbagai sektor akan mampu memesan aplikasi atau sistem yang sebelumnya sulit diwujudkan karena keterbatasan sumber daya. Permintaan pun akan melonjak, dan meskipun sifat pekerjaan programmer akan berubah, jumlah peluang kerja justru diperkirakan meningkat.
“Seiring adanya perangkat yang memungkinkan engineer perangkat lunak menjadi jauh lebih produktif dan biaya pembuatan perangkat lunak menurun, kita akan menyadari bahwa dunia menginginkan lebih banyak perangkat lunak. Akan ada lebih banyak pekerjaan, meskipun sifatnya akan berubah,” ungkapnya.
Dari Menulis Kode ke Menciptakan Pengalaman
Di masa depan, peran programmer tak lagi terbatas pada penulisan baris kode secara manual. AI akan membantu menerjemahkan ide manusia menjadi instruksi komputer, membuka jalan untuk antarmuka pengguna yang lebih intuitif, pengalaman interaktif yang lebih kaya, dan kolaborasi antarindividu yang lebih mudah.
“Permintaan perangkat lunak pada dasarnya tidak terbatas. Ini akan menjadi pembuka jalan besar bagi pertumbuhan ekonomi, peluang baru, dan lapangan kerja di seluruh dunia,” pungkas Altman.