Di kampung, orang tua dulu sering bilang, "Ojo kesusu, mengko  ndak kesasar." Pepatah ini biasanya dipakai kalau kita disuruh hati-hati biar nggak salah jalan. Tapi sebenarnya, pepatah ini juga cocok banget buat urusan makan.
Coba ingat-ingat, kapan terakhir kali kamu makan pelan-pelan? Nggak sambil buka HP, nggak sambil ngetik, dan nggak dikejar deadline. Zaman dulu, makan itu santai: sambil ngobrol sama keluarga, nyeruput teh panas, dan menikmati tiap suapan. Sekarang? Banyak yang makannya terburu-buru. Bukan cuma rasa yang hilang, tapi juga manfaatnya untuk tubuh.
Padahal, cara kita makan punya pengaruh besar pada kesehatan: dari pencernaan, berat badan, sampai suasana hati. Yuk, kita bahas satu per satu manfaat makan lebih pelan ala "ndeso" yang ternyata keren banget buat kesehatan.
1.Resiko Kekennyangan
Makan terburu-buru bikin otak nggak punya waktu cukup buat menerima sinyal kenyang dari perut. Perlu waktu sekitar 15--20 menit sejak mulai makan sampai otak sadar, "Eh, perut udah penuh, lho." Kalau makannya kebut-kebutan, sinyal ini telat datang, akibatnya kamu keburu makan kebanyakan.
Makan pelan bikin hormon leptin (yang ngasih tahu kalau kamu kenyang) dan ghrelin (yang memicu rasa lapar) bekerja lebih seimbang. Hasilnya? Asupan kalori lebih terkontrol, risiko makan berlebihan berkurang, dan berat badan lebih terjaga dalam jangka panjang.
2.Perut Nyaman, ga Begah
Pencernaan yang baik dimulai dari mulut. Saat makan pelan, kamu otomatis mengunyah lebih lama. Air liur mengandung enzim yang memecah makanan --- terutama karbohidrat --- jadi semakin halus kamu mengunyah, semakin ringan kerja lambung dan usus.
Kalau makannya tergesa-gesa, makanan masuk ke perut dalam kondisi belum hancur sempurna. Lambung pun kerja ekstra keras, yang bisa bikin perut kembung, begah, bahkan memicu gangguan asam lambung (GERD).
3. Berat Badan Lebih Terkontrol