Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ketika Dua Jadi Satu, Dompet Pun Harus Kompak: Seni Mengelola Keuangan di Fase Awal Berkeluarga

30 Juli 2025   06:15 Diperbarui: 30 Juli 2025   06:18 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merencanakan keungan- Kreasi AI

Tantangan terbesar biasanya bukan pada bagaimana menghitung uang, tapi bagaimana menyelaraskan kebiasaan. Bayangkan dua orang dengan latar belakang berbeda---yang satu terbiasa hidup hemat dan mencatat setiap rupiah, sementara yang lain lebih santai dan suka "reward diri" setiap minggu. Ketika dua gaya ini bertemu, kompromi adalah kunci.

Belum lagi tekanan sosial. Di media sosial, semua orang terlihat hidup berkecukupan---liburan ke Bali, punya rumah dalam dua tahun, mobil baru. Padahal realitas keuangan setiap keluarga berbeda. Inilah pentingnya membuat prioritas berdasarkan kebutuhan, bukan tekanan.

4. Tips dan Kebiasaan yang Terbukti Ampuh

Berikut beberapa trik yang terbukti bisa membantu menjaga keuangan keluarga tetap sehat:

  • Sisihkan di awal, bukan sisa: Menabung bukan dari uang yang "kira-kira masih ada", tapi langsung disisihkan saat gajian.

  • Punya rekening terpisah untuk tabungan dan operasional. Ini menghindari uang "terpakai tanpa sadar".

  • Evaluasi bulanan: Duduk berdua, lihat pengeluaran bulan ini. Apa yang bocor? Apa yang bisa ditekan?

  • Bikin dana darurat: Idealnya 3--6 bulan biaya hidup. Ini penting banget, apalagi buat keluarga muda yang belum punya sandaran finansial lain.

  • Jujur dan terbuka: Tidak ada rahasia soal penghasilan atau utang pribadi. Keterbukaan mencegah konflik.

Penutup:

Mengatur keuangan bersama pasangan bukan soal angka semata. Ini tentang membangun kepercayaan, menyatukan visi, dan menjaga ritme dalam meniti masa depan. Karena pada akhirnya, pernikahan bukan cuma soal saling mencintai, tapi juga saling menguatkan dalam mengelola realita---termasuk realita isi dompet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun