Di kampung tempat istri saya tinggal, warga punya kebiasaan unik:
Apa pun yang asing atau nggak mereka kenal, langsung dinamai dengan tambahan kata "Bandung."
Contohnya:
-
Cabe Bandung padahal itu jalapeo
Iwak Bandung maksudnya ikan mas
Pernah juga ada yang nyebut telor Bandung, cuma karena telurnya belang
Nah, suatu hari mereka lihat saya bawa karung isi daun-daunan hijau.
Lalu satu warga nanya:
"Lho, itu godong opo, Pak?"
Karena males jelasin panjang lebar soal Indigofera zollingeriana, saya jawab aja santai:
"Oh ini? Ini Godong Bandung, Bu."
Dan sejak hari itu... Indigofera resmi berubah nama di kampung jadi Godong Bandung.
Eksperimen Iseng Bernama Fermentasi
Sebagai peternak yang rada-rada iseng, saya bikin fermentasi pakan dari Godong Bandung, Azolla, bekatul, EM4, dan molase. Saya tuang ke bak semen keramik ukuran 1 kubik yang bisa diisi dari atas, dan dikeluarkan lewat lubang bawah.
Biar lucu lagi, ventilasinya pakai selang U isi air, kayak eksperimen IPA anak SMP.
Hasil fermentasinya?
Bau-nya mirip roti manis.
Tukang saya sampai nyeletuk:
"Pak, ini kok aromanya kayak bekal sarapan ya?"
Lalu Terjadilah...
Karena aroma menggoda itu, saya iseng bikin bakwan dari daun Indigofera.
Digoreng, dibumbui, disajikan.
Saya kasih ke tukang bangunan di farm, tanpa cerita isinya apa.
Mereka makan lahap, sambil komentar:
"Wah ini enak, Pak. Sayur apaan sih?"
Saya jawab kalem:
"Itu lho... Godong Bandung!"
Ekspresi mereka berubah.
"Lha kok bisa seenak ini? Kirain Godong Bandung itu buat bebek!"
"Iya, ini aslinya buat bebek sih... Tapi bebeknya aja doyan, masak manusia kalah?"
Akhirnya...
Sampai hari ini, "Godong Bandung" masih jadi bahan ketawa-tawa warga.
Tapi yang lucu, setiap saya panen daun hijauan, tetangga pada nyamperin:
"Pak, punya Godong Bandung lagi nggak? Mau buat bikin bakwan sendiri."
Lucunya, bebek saya sekarang jadi saingan lidah warga.
Ternyata, yang awalnya dianggap asing, kalau udah enak, pasti diterima.
Termasuk si "Godong Bandung".
Efek Samping yang Mengejutkan
Saking enaknya bakwan godong bandung ini, seorang tetangga nyeletuk sambil ngunyah:
"Pak Yono, ini kalau dimakan suami yang doyan selingkuh, bisa sembuh nggak?"
Saya jawab serius tapi ngawur:
"Bisa, Bu. Bakwan Godong Bandung ini bisa menstabilkan hormon cinta. Makan dua biji sehari, selingkuh langsung ambyar. Yang tadinya main belakang, langsung balik ke pangkuan!"
Semua orang ketawa ngakak.
"Lho, serius Pak?!"
"Serius nggak serius, yang penting dicoba dulu. Minimal kenyang, maksimal langgeng!"
Sejak itu, bakwan saya bukan cuma dianggap pakan darurat tukang, tapi juga obat rumah tangga alami.
Ada ibu-ibu yang bilang:
"Pak, besok bikin 10 biji ya. Mau saya masukin ke bekal bapak. Biar nggak main mata lagi di kantor!"
Penutup
Dari pakan bebek sampai jurus anti selingkuh, perjalanan si Godong Bandung ini sungguh luar biasa.
Buat saya, ini bukti bahwa inovasi kadang lahir dari keisengan,
dan humor bisa tumbuh dari sawah, kebun, dan... kandang bebek.
Kalau kamu punya tanaman ajaib juga, coba deh kasih nama lucu. Siapa tahu besok-besok muncul "Daun Seoul", "Bayam New York", atau "Sayur Paris Van Java".
Yang penting jangan lupa:
Kalau ragu, goreng aja. Mungkin cocoknya jadi bakwan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI