Mohon tunggu...
Mang Free
Mang Free Mohon Tunggu... Penulis - Kadar Pok, Kudu Pek

Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesalahan di Rumah Tuhan

10 Juli 2019   10:30 Diperbarui: 10 Juli 2019   10:33 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diadopsi dari www.islampos.com

Masjid, apa pandangan anda tentang bangunan tersebut ?

Rumah tuhan ? Tempat ibadah ? Tempat memasrahkan diri dari rumitnya kehidupan ? Tempat yang menenangkan dan menyejukan qalbu ?

Hmmm, namun bagaimana jika ketenangan itu digaduhi oleh candaan anak-anak kecil yang baru belajar ngaji, bagaimana jika kekhusyu'an shalat anda terganggu karena tingkah jahil mereka?

Kira-kira apa tanggapan anda ? Apa yang akan anda lakukan ?

Yaa, sering kali anak-anak kita yang masih kecil kita ajak ke masjid untuk mengenalkan mereka apa itu shalat, apa itu berjamaah dan apa itu agama. Namun, tak dapat kita pungkiri pula bahwa watak mereka yang suka bermain terbawa pula ke masjid, mereka berlari, berteriak,dan bergurau setiap saat bahkan ketika melaksanakan shalat, sehingga seringkali banyak para jamaah dewasa merasa terganggu dan lekas memarahi dan bahkan mengusir mereka.

Tak jarang para anak-anak tersebut dilarang pergi ke masjid karena alasan mengganggu. Namun, apakah tindakan tersebut dapat dibenarkan ? Lantas bagaimana mereka dapat membiasakan diri untuk shalat tepat waktu ? Kapan mereka membiasakan diri untuk shalat berjamaah ?

Gambar diadopsi dari www.baracellona.wordpress.com
Gambar diadopsi dari www.baracellona.wordpress.com
Marilah kita berlapang dada, dengan bijak menanggapi tingkah anak-anak kita. Karena bisa jadi, mereka di usir dari masjid lalu lari ke rental PS (Play station), mereka lari ke tempat bermain, mereka lari dengan alasan di larang ke masjid, apalagi godaan permainan dan video game sudah merambat kemana-mana. Sehingga anak-anak lebih tertarik berjamaah di area wifi sambil menafakuri konsol gamenya daripada berjamaah di masjid menafakuri yang penciptanya.

Saya teringat ucapan seorang da'i terkenal yang mengutip perkataan salah satu pahlawan islam "takutlah kalian ketika suara gaduh anak-anak hilang dari masjid-masjid". Kenapa harus takut ? karena itu tanda bahwa anak-anak sudah melupakan masjid, bahwa masjid sudah tidak dianggap tempat menenangkan.

Aaaah, apabila kita renungkan kembali, ternyata anak adalah titipan Allah, titipan yang harus dikenalkan siapa tuhannya, titipan yang akan dipertanggungjawabkan bagaimana kita merawatnya dari bayi hingga baligh, lantas jika mereka tidak membiasakan shalat, tidak terbiasa shalat tepat waktu dan tidak terbiasa untuk berjamaah maka jangan salahkan mereka jika mereka menuntut kita orang tuanya di hari pengadilan kelak, karena mereka tidak diajarkan shalat, karena mereka kita usir dari masjid, karena mereka dibiarkan begitu saja.

Tegang juga ya, hehe

Yaaah, oleh karena itu seyogyanya kita lebih bijak menanggapi suara gaduh mereka, dan lebih menanggapi dengan didikan daripada pengusiran. Karena masjid mulai sepi, bangunan masjid semakin megah nan tinggi tapi lapang tanpa pengisi. Semoga anak-anak  kita kelak menjadi ahlul masjid, orang-orang yang hatinya terikat dengan masjid. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun