Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengurai Teori Taksonomi Bloom dalam Perspektif Kiprah Guru

9 April 2024   12:04 Diperbarui: 9 April 2024   12:08 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Struktur logika berpikir komprehensif yang dicetuskan oleh Bloom melalui taksonominya memang dahsyat. Dan dewasa ini sebetulnya teori level pengetahuan dalam taksonomi ini tidak hanya melulu dipakai untuk menganalisis tingkat level pengetahuan siswa melalui indikator atau tujuan pembelajaran yang disusun guru. Tetapi lebih dari itu teori taksonomi ini juga bisa diterapkan pada perspektif yang lebih luas termasuk dalam dimensi kiprah guru itu sendiri.

Level tertinggi seorang guru adalah guru yang menginspirasi. Guru inspiratif itu sendiri merupakan guru yang berhasil dalam berkreasi dan mencipta suatu kebaruan dalam kiprahnya. Dimana penciptaan kebaruan ini membuat guru memiliki daya tarik sekaligus menjadi motor penggerak bagi sesamanya. Membuatnya memiliki daya pembeda dengan orang kebanyakan.

Dalam upaya menciptakan suatu kreasi dan kebaruan itu sang guru tentunya akan menilai dan mengevaluasi dahulu apakah dirinya selama ini sudah berkiprah dan memiliki performance selayaknya guru yang diharapkan. Atau hanya menjadi pribadi statis terlebih apatis terhadap kebaruan dan kreatifitas itu sendiri. Agaknya perlu merenungkan dalam-dalam.

Menganalisis tentang kiprah dan performance diri sendiri memang perlu dilakukan agar bisa guru selalu bisa mengevaluasi dirinya sendiri dalam berbagai aspek. Empat kompetensi guru yang digagas oleh pemerintah dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta diperkuat Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang model kompetensi guru itu haruslah dimiliki guru bahkan dipegang teguh dan ditingkatkan. Sebagai bagian tak terpisahkan dalam jati diri guru itu sendiri.

Dengan berusaha menerapkan pola pikir yang dinamis dan terbuka terhadap kemajuan merupakan salah satu syarat awal agar guru dapat menganalisis tindakan mana yang tepat untuk dirinya. Tindakan-tindakan mana yang membuatnya berkembang menuju kemajuan. Memahami dengan sepenuh hati  bahwa seorang guru adalah pribadi pembelajar sepanjang hayat. Dalam artian dia mengajar sekaligus dirinya sendiri juga sebagai sosok pembelajar atau pribadi yang gemar belajar.

Dan pemahaman-pemahaman tentang nilai-nilai etis di atas akan tumbuh jika sang guru mengingat kembali bahwa dirinya adalah seorang guru. Pribadi yang memikul tanggung jawab mulia sebagai kaum intelektual pembentuk peradaban bangsanya. Sebuah bangsa akan maju jika sistem pendidikannya maju. Sistem pendidikan akan maju jika para gurunya juga berpikir tentang kemajuan.


Begitulah kiranya pembacaan yang agak berbeda terkait taksonomi Bloom. Sejatinya taksonomi Bloom mengajarkan kepada kita bahwa untuk mencapai level tertinggi (mencipta) mestilah terlebih dahulu melewati dan melalui banyak level tahapan sebelumnya. Disitulah mental dan kepribadian digembleng. Seperti kata pepatah usaha dan proses tidak akan mengkhianati hasil. Baik anak didik maupun guru haruslah mencintai proses dan bergulat dengan tahapan-tahapan yang ada. Yang instan hanya akan menghasilkan pragmatisme dan kedangkalan esensi. Sedangkan proses mendalam dalam pergulatan hidup akan membuat guru menjadi pribadi yang paripurna. Pribadi yang mantap dan teguh pendirian dalam melaksanakan tugas keprofesiannya sebagai guru.

Semua pilihan ada di tangan guru itu sendiri. Memilih apakah dia hanya sebatas mengingat bahwa dirinya adalah seorang guru yang seadanya. Tetap berdiri dalam zona nyamannya. Atau ia sendiri memilih untuk merangkak naik dan keluar dari zona nyaman untuk meniti level tahapan selanjutnya dengan segala upaya peningkatan mutu dirinya sehingga bisa mencapai level tertingginya, menginsipirasi dan menciptakan kebaruan bagi sekitarnya. Semua pilihan kembali pada pribadi sang guru. Tetap semangat wahai para guru Indonesia. Salam blogger persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun