Bagi mereka yang dianggap memenuhi beauty standard sering kali mereka dianggap memiliki kepribadian yang lebih baik, lebih pintar, lebih mudah dalam karir mereka, lebih mampu untuk segalanya, dan lain sebagainya.Â
Padahal, mereka tidak lebih mahir, tidak lebih pintar, ataupun kurang terampil daripada mereka yang dianggap tidak cantik atau tampan. Namun, mereka yang dianggap tampan dan cantik cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi, yang pada akhirnya membuat mereka terlihat tampil lebih hebat dan mampu.Â
Selain itu, karena mereka cenderung mendapatkan pengalaman hidup yang lebih baik dengan privilege yang mereka peroleh, hal itu mempengaruhi perkembangan diri mereka dan aspek lain dari kehidupan mereka. Namun, bagi mereka yang termasuk dalam beauty standard dan mendapatkan beauty privilege, tidak selalu berdampak positif bagi kehidupan mereka.Â
Tanpa disadari, privilege semacam ini perlahan memengaruhi anggapan seseorang bahwa penampilan adalah yang terpenting, sehingga mereka yang dianggap good looking sering kali mendapatkan tekanan atau ekspetasi berlebihan yang diberikan oleh orang-orang, terobesesi dengan penampilan, dan lama kelamaan akan mengabaikan hal-hal yang lebih penting daripada sebuah penampilan.
Jangan pernah insecure dan jangan takut bagi kalian yang merasa tidak memenuhi beauty standard dan sering kali mendapatkan perlakuan yang kurang adil akibat adanya beauty privilege. Tunjukkan kemampuan terbaik yang kalian miliki dan konsentrasi menggali potensi diri lebih dalam. Beauty Standard itu tidaklah penting, karena setiap individu itu unik dan bervariasi, cukup fokus memperbaiki yang ada bukan mengubahnya.