Mohon tunggu...
Pristitia Bintari
Pristitia Bintari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Memiliki ketertarikan dalam hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Bonus Privilege kepada Sang Rupawan

26 Juni 2022   21:48 Diperbarui: 26 Juni 2022   22:40 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulit putih, rambut panjang dan lurus, hidung mancung, memiliki wajah dari campuran ras tertentu telah menjadi beauty standard bagi sebagian orang. Perkembangan kemajuan industri kosmetik dan bedah plastik membuat kecantikan seseorang bisa bertahan lebih lama. Saat ini, banyak orang berlomba untuk mencapai standar kecantikan tanpa mempedulikan faktor ekonomi dan kesehatan. 

Kategori standar kecantikan memang berbeda untuk setiap kelompok dalam masyarakat. Namun, tanpa disadari, ada beberapa kesamaan yang diakui oleh masyarakat dan dijadikan beauty standard untuk menilai apakah seseorang itu cantik dan tampan atau tidak. 

Memahami kesadaran bahwa "semua wanita itu cantik" masih menjadi sebuah ketidakpastian. Sebagian orang ada yang setuju, tetapi tetap saja beauty standard masih diberlakukan.

Banyak dari mereka yang menganggap bahwa memiliki kulit yang gelap, rambut yang ikal kurang enak dipandang, wajah yang bulat, dan bentuk tubuh yang tidak ideal merupakan suatu hal yang buruk. Seseorang yang melihat kecantikan sebagai sebuah keunggulan (competitive advantage) seringkali memiliki negative body image. 

Pemikiran seperti ini membuat kita lebih mudah menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu terlihat sesuai dengan beauty standard mereka daripada dengan wanita yang melihat kecantikan sebagai bentuk self-improvement dan individuality. Lalu apakah mereka yang dianggap telah memenuhi beauty standard maka hidupnya akan berubah atau mendapatkan sebuah privilege. 

Kalau diperhatikan lebih, dalam kalangan masyarakat sekarang mempunyai penampilan fisik yang menarik dan enak dipandang sering kali diberikan keistimewaan tersendiri atau biasa yang disebut dengan beauty privilege.

Betapa beruntungnya, bagi beberapa orang yang tampaknya memiliki kehidupan lebih mulus daripada kebanyakan orang lain karena memiliki penampilan fisik yang menarik atau yang sekarang sering disebut dengan good looking. Orang-orang ini kebetulan memenuhi beauty standard, sering kali memiliki keuntungan sosial dan mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari orang-orang disekitarnya. 

Tentu saja dengan adanya beauty privilege akan memperkuat dan memperjelas kesenjangan sosial dengan memberikan hak istimewa kepada mereka yang memenuhi beauty standard tersebut. 

Berbagai thread di media sosial seperti Twitter dan Tik Tok mengenai topik beauty privilege kerap kali dibahas, terutama bagi mereka yang seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil secara tidak langsung. Bagi mereka yang berpenampilan menarik atau atraktif, intiya memiliki kehidupan yang lebih nyaman dan santai dalam segala hal.  

Berikut ini adalah kumpulan dari beberapa thread yang ada di Twitter dan Tik Tok:

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun