Banyak mengadaptasi karya Yunani.
Lebih menekankan hiburan daripada pesan moral atau keagamaan.
Pementasan sering dipadukan dengan gladiator dan pertunjukan sirkus.
Tokoh terkenal: Plautus dan Terence (komedi), Seneca (tragedi).
Ciri khas: panggung lebih besar, penonton lebih bebas bereaksi, bahkan sering gaduh.
3. Drama Abad Pertengahan (abad ke-5 -- abad ke-15)
Setelah runtuhnya Romawi, drama beralih ke Eropa Kristen.
Awalnya berkembang di gereja dalam bentuk drama liturgi (menceritakan kisah Alkitab).
Kemudian lahir drama moralitas, misteri, dan miracle plays yang dipentaskan di luar gereja.
Ciri khas: bertema religius, bertujuan mendidik iman masyarakat.
4. Drama Renaisans (abad ke-15 -- abad ke-17)