Mohon tunggu...
Dr. Priscilla Johanna
Dr. Priscilla Johanna Mohon Tunggu... -

I'm single and very happy :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahayakah Menahan Buang Air Kecil?

27 April 2017   17:14 Diperbarui: 28 April 2017   02:00 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: http://mercusuar.uzone.id/

Menahan buang air kecil seringkali dianggap sebagai hal sepele. Anda mungkin lebih memilih untuk menahan berkemih karena berbagai alasan, seperti pekerjaan yang menumpuk atau kondisi terjebak macet sehingga susah untuk mencari toilet. Padahal, tidak mengiraukan sinyal yang diberikan tubuh untuk mengekskresi zat buangan ini ternyata sangat berbahaya.

Dr. Sudung O.Pardede, Sp.A(K) menjelaskan bahwa sinyal buang air kecil dikirim ke otak oleh otot-otot di kandung kemih yang berkontraksi. Hal ini disebabkan karena jumlah urin yang ditampung sudah penuh dan harus segera dikeluarkan dari tubuh. Lebih lanjut, dr.  Sudung menerangkan bahwa menahan buang air kecil 1 atau 2 kali tidak berbahaya. Namun, jika terlalu sering, kandung kemih yang terlampau penuh akan mendorong balik urin ke atas menuju ginjal. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi tubuh, karena layaknya zat buangan lainnya, urin mengandung banyak bakteri. Bakteri yang masuk ke ginjal dapat menyebabkan infeksi, bahkan gagal ginjal.

Selain berbahaya bagi ginjal, menahan buang air kecil juga berbahaya bagi kesehatan organ lainnya. Normalnya, kandung kemih dapat menahan sekitar 15 ons cairan (sekitar satu setengah gelas). Namun, kapasitas ini akan meningkat jika Anda terbiasa menahan air kecil. Hasilnya, kandung kemih dapat menjadi sarang bakteri yang dapat menyebar ke organ lainnya. Ini senada dengan pernyataan dr. Chamandeep Bali, seorang dokter naturopati di Toronto Naturopathic Health Clinic, yang mengatakan bahwa semakin sering dan semakin lama seseorang menahan buang air kecil, maka semakin besar kemungkinan kandung kemihnya menjadi tempat berkembang biaknya bakteri-bakteri penyebab infeksi.

Salah satu kasus kematian yang mencengangkan akibat infeksi pada kandung kemih terjadi di abad ke-16. Ceritanya, seorang astronomer dan ahli kimia bernama Enter Tycho Brahe memilih untuk menahan buang air kecil dalam suatu perjamuan karena alasan kesopanan. Akibatnya, ia ditemukan meninggal dengan kandung kemih yang pecah karena jumlah urin dalam tubuh melampaui kapasitas normal kandung kemih. Mengerikan, bukan?

Oleh karena itu, pikirkan ulang risikonya bagi tubuh jika Anda ingin menahan buang air kecil. Selalu sempatkan waktu untuk pergi toilet, tidak peduli seberapa banyak pekerjaan yang sedang Anda lakukan.  Jika tidak ingin sering terganggu oleh kegiatan berkemih, Anda dapat mengurangi konsumsi kopi,teh, atau minuman lainnya yang bersifat diuretik (memicu buang air kecil).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun