Kucoba eja namamu dalam ombak
Namun yang kubaca hanya riak
Aku sempat berpikir itu air mata
Pemuda-pemuda yang jauh dari rumah
Di dadanya melekat bangsa
Berdiri di buritan kapal, memegang senjata
Sambil mengenang sebilah kapak
Milik Hang Tuah
Dan dengan kapak itu terusirlah para perompak
Aku lalu membayangkan saat kita menjadi republik
Menjaga adalah persoalan paling pelik
Laut adalah yang menyatukan
Seperti darah, mengalir lewat nadi
Dan kau berdiri di sana
Dalam ombak, dan ingin sekali kutanya
Apa yang ada dalam benakmu
Tatkala orang-orang menyelundupkan kenangan
dengan kapal yang lebih cepat dari milikmu?
Kucoba eja namamu dalam angin
Namun yang kubaca hanya dingin
Bekukah hatimu di sana, tanpa ingin
Menanti seseorang berikan pelukan
Terhangat, tererat
Sejauh apa waktu memberi jarak
Pada rindu, pada yang ingin tersauh
Aku sempat berpikir itu percuma
Namun apa kabar orang-orang yang tumpah darahnya
Berjuang membangun tanah air
Selalu ada yang tertakdir
Diberikan peran di perbatasan peradaban
Dan selalu kucoba eja namamu
Dalam ombak, dalam angin
(2021)