Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Ombak dalam Angin

21 Juni 2021   08:27 Diperbarui: 21 Juni 2021   08:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kucoba eja namamu dalam ombak
Namun yang kubaca hanya riak

Aku sempat berpikir itu air mata
Pemuda-pemuda yang jauh dari rumah
Di dadanya melekat bangsa
Berdiri di buritan kapal, memegang senjata
Sambil mengenang sebilah kapak
Milik Hang Tuah
Dan dengan kapak itu terusirlah para perompak


Aku lalu membayangkan saat kita menjadi republik
Menjaga adalah persoalan paling pelik
Laut adalah yang menyatukan
Seperti darah, mengalir lewat nadi
Dan kau berdiri di sana
Dalam ombak, dan ingin sekali kutanya
Apa yang ada dalam benakmu
Tatkala orang-orang menyelundupkan kenangan
dengan kapal yang lebih cepat dari milikmu?

Kucoba eja namamu dalam angin
Namun yang kubaca hanya dingin

Bekukah hatimu di sana, tanpa ingin
Menanti seseorang berikan pelukan
Terhangat, tererat

Sejauh apa waktu memberi jarak
Pada rindu, pada yang ingin tersauh

Aku sempat berpikir itu percuma
Namun apa kabar orang-orang yang tumpah darahnya
Berjuang membangun tanah air

Selalu ada yang tertakdir
Diberikan peran di perbatasan peradaban
Dan selalu kucoba eja namamu
Dalam ombak, dalam angin

(2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun