Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Terdampar di Gorontalo Bersama Garuda Indonesia, Sebuah Kritik dan Apresiasi

17 Juni 2021   11:34 Diperbarui: 17 Juni 2021   11:58 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Indonesia. Sumber: Kronologi.com

Sebenarnya, itulah pertimbangan utama selain soal pertanggungjawaban dari Garuda. Soal materi, tiket sebenarnya bisa diganti oleh negara karena kami melakukan perjalanan dinas, asal dokumen surat-surat pernyataannya jelas. Tapi ya masa mau membebankan kepada negara?

Aku pun mengontak Garuda Care via Twitter sekitar jam 6 pagi, dan menjelaskan duduk persoalan dari awal. Aku pikir akan dapat solusi cepat. Pihak CSO di Twitter malah sempat ingin mengoper kami ke CSO Livechat. Aku pun marah dan tidak mau dioper-oper lagi. Ia pun baru membuat laporan resmi dan menjanjikan solusi.

Hingga akhirnya, kami dapat solusi pertama. Penerbangan dipindahkan ke jadwal reguler 13:50. Tapi hanya sampai Makassar. Kami masih meminta kejelasan soal penerbangan lanjutan, namun tidak kunjung ada jawaban pasti.

Beberapa pihak menelepon kami dan sempat mengatakan tiket tidak diganti. Oke saya pun meminta dua hal. Pertama, surat pernyataan pembatalan keberangkatan dan informasi resmi dari pihak yang bertanggung jawab (nama dan posisinya di Garuda Indonesia) yang menyatakan bahwa tiket tidak akan diganti.

Jawaban dari dua pernyataan itu mengecewakan. Surat pernyataan pembatalan bisa didapatkan di CS Garuda Gorontalo. Dan setelah kami sampai di bandara, CS nya masih tutup hingga menjelang tengah hari. Sementara soal pernyataan resmi tidak adanya penggantian, baik pihak Garuda yang menghubungi saya di telepon, di WA, maupun di DM Twitter, tidak ada yang mau memberikan jawaban. DM saya di Twitter bahkan dicueki.

Di bandara kami melakukan swab ulang karena surat antigen yang pertama akan habis waktu 2x24 jam pada pukul 1 siang. 

Kami pun memesan Batik Air untuk penerbangan 17.20 dari Makassar pada pukul 11.00 dan kubilang ke temanku, booking saja, jangan dibayar dulu. Dan sebelum pukul 12.00 akhirnya CS Garuda buka dan kami masuk melapor.

Komunikasi adalah masalah utama

Niat kami sebenarnya hanya minta surat pembatalan. Lalu datang pegawai Garuda yang heran melihat kami. Namanya Pak Hermawan, "Ini Bapak yang kemarin connecting pindah maskapai, kan? Kok tidak mau penerbangan pakai Garuda 18.30 sampai ke Jakarta. Padahal sudah saya koordinasikan ke pusat dan disetujui kalau Bapak berdua berangkat."

Alamakjang. Tidak ada yang mengatakan hal itu kepada kami. Semuanya bilang penerbangan hanya sampai Makassar. Kutunjukkan bukti chat dan DM ke Pak Hermawan. Dan dia mengonfirmasi hal itu kepada pihak yang menghubungi kami tadi pagi. Dan memang, ada masalah komunikasi di sana.

Dengan cepat, Pak Hermawan membantu kami berdua. Penerbangan kami ke Makassar tetap siang (yang sebenarnya ditunda lagi hingga jam 4). Dilanjurkan dengan Garuda yang akan berangkat malam harinya. Pertimbangannya, lebih enak menunggu di bandara Makassar daripada di Gorontalo. Benar juga, di Makassar setidaknya bisa makan Dunkin Donuts.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun