Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membuka Mata

29 Maret 2020   21:34 Diperbarui: 29 Maret 2020   21:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan, saya tahu Anda memiliki mata. Tapi, saya tidak tahu apakah Anda bisa melihat. Apakah Anda punya rabun senja setelah senja dicuri Sukab? Tapi, saya dengar Anda akrab dengan wong cilik. Mungkin juga karib dengan wong licik. Siapa tahu banyak orang berpura-pura baik, tapi punya pikiran picik dan licik. Tapi Tuan, tidak banyak orang punya kesempatan memanggul nasib ratusan juta manusia. Meski bisa jadi, ratusan juta manusia itu dipanggil di pundak Anda, dan kemudian Anda menjadi Sisyphus, Raja yang dikutuk terus-terusan memanggul batu. Berharap sampai puncak. Namun akan terus menggelinding lagi ke bawah. Miriplah dengan pertumbuhan ekonomi di tengah wabah. Mau apapun caranya semua akan ambruk. Tidak akan ada yang tunduk pada kehendak manusia. Alam menunjukkan wajahnya. Seperti Janus. Wajah yang indah, dan wajah yang marah. Wajah yang kasih, dan wajah yang pedih. Tuan, saya tahu Anda memiliki mata. Kita semua. Tapi saya tahu apakah Anda memiliki hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun