Aku sering membayangkan dengan pengemasan dan marketing yang tepat, produk-produk itu bisa dipasarkan bahkan ke seluruh Indonesia.
Di tengah hutan, jalan setapak pula. Belum lagi ancaman hewan liarnya. Sayang sekali, aku belum berkesempatan menjelajah karena tiap kali pulang ya puasa dan lebaran.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk bersilaturahmi. Satu air terjun yang sempat kusambangi ada di pinggir jalan menuju Alahan Panjang.
Nikmatnya kuah kaleo, lembutnya rendang yang dimasak sampai kering, pangek ikan gariang, sambal bilih atau ayom lado merah, bayangkan itu tersaji di atas bareh Solok, bareh tanamo, sebab teksturnya yang unik, berlepasan Cabai Talang Babungo juga berbeda, lebih pedas dan beraroma khas. Aku baru tahu di tanah yang berbeda, cabai yang sama, rasa pedasnya akan berbeda.
Nah, ada satu makanan khas Talang Babungo yang pernah memenangkan lomba masakan tradisional se-Kabupaten Solok. Pangek Ubi Manih namanya.
Tidak seperti pangek yang identik dengan kuah merah dan rasa asam, pangeh ubi manih manis rasanya. Ia dibuat dari ubi, yang kebanyakan berwarna kuning, lalu dimasak dengan gula aren. Disajikan utamanya saat selesai bertani.
Kalau kamu mau bulan madu ke Sumatra Barat, tambahkanlah Talang Babungo sebagai destinasi wisata Indonesia.
Talang Babungo-Alahan Panjang-Solok-Bukit Tinggi, jadikan satu paket. Beli tiket hotel dan pesawatnya di Pegipegi, Jakarta-Minangkabau.
Bersantai sejenak di hotel di sekitar kota Padang sambil menikmati pantai. Lalu berjalanlah untuk menemukan hakikat penciptaan. Tuhan menciptakan manusia di bumi yang begitu indah untuk berdzikir kepada-Nya.