Ternyata tidak. Kita malah sering membuang-buang waktu, dan ini sesuatu yang memang harus kita lakukan.
Manusia bukan robot yang tak bisa merasakan kelelahan. Setiap hari, kita butuh waktu untuk mengistirahatkan otot-otot tubuh dan pikiran kita. Valentino Rossi atau Michael Schumacher saja butuh berhenti di pit stop. Tetapi, berhentinya para pembalap seperti mereka ini tidak dalam rangka membuang-buang waktu. Para pembalap ini mengisi bahan bakar, mengganti ban, dan (mungkin) minum sebentar.
Jadi begitulah, kita semua perlu mengisi bahan bakar dan juga mengisi ulang energi kita. Sesekali di siang hari, kita perlu menarik kembali, menarik napas dalam-dalam, dan membuang waktu.
Tip Membuang Waktu dengan Bijak
Tetapi, jangan membuang waktu yang kita miliki dengan begitu saja. Jangan membuang waktu dengan cuma menonton video pendek di TikTok, menggulirkan umpan berita media sosial, atau menonton video-video lucu di YouTube. Ini semua memang menyenangkan, tapi bukan cara yang bijak untuk membuang waktu. Buanglah waktu dengan bijak, melalui beberapa aktivitas berikut ini:
1. Mengistirahatkan pikiran sekaligus melatih tubuh
Seringkali, rasa lelah tidak bersumber dari aktivitas fisik, melainkan dari aktivitas otak kita. Istirahatkan pikiran, tetapi tidak dengan tubuh kita.
Tutup laptop, matikan semua aplikasi di ponsel. Pasang earphone atau headset, putar playlist berisi lagu-lagu favorit. Â Latih tubuh kita pada saat bersamaan. Pacu jantung dan paru-paru. Dengan begitu, tubuh kita akan mendapat pasokan oksigen segar ke sel-sel otak yang habis itu, dan kita akan kembali dapat beraktivitas dengan penuh energi.
Jika tidak bisa keluar, cari tempat di gedung  di mana kita bisa berjalan-jalan. Naik turun tangga, atau cari tempat yang sedikit lebih luas untuk melakukan peregangan.
2. Menyegarkan otak dengan fokus pada satu aktivitas baru
Selain mengistirahatkan pikiran, kita juga perlu menyegarkan otak kita. Bagaimana cara melakukannya?
Rutinitas kerja membuat pikiran kita penuh dengan masalah pekerjaan. Untuk membuatnya hilang dan otak kita jadi segar, kita perlu sesuatu yang berbeda. Kita harus menyuapi otak kita dengan sesuatu yang lain untuk difokuskan. Kata kuncinya adalah fokus.
Belajar bahasa asing misalnya, atau menghafal atau menulis. Â Singkatnya, isi otak kita dengan sesuatu yang akan mengalihkan pikiran dari apa pun yang sedang kita kerjakan.
Dengan melakukan dua hal tersebut, waktu yang kita miliki bisa kita gunakan dengan bijak. Tak ada lagi istilah membuang-buang waktu, sekalipun secara harfiah kita memang melakukannya. Sebaliknya, kita membuang waktu itu dengan aktivitas yang bermanfaat.
