Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Pelajaran Menulis dari Permainan Catur

27 Maret 2021   08:16 Diperbarui: 27 Maret 2021   08:17 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catur tidak hanya sekedar permainan strategi saja, namun ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil (unsplash.com/Wander Fleur)

Pecatur yang ahli tidak menatap papan catur dalam upaya memecahkan permainannya. Sebaliknya, mereka belajar dari pecatur-pecatur lain yang sudah memainkan banyak pertandingan.

Orang yang baru bermain catur memiliki banyak sumber daya untuk diambil dan dipelajari. Mulai dari variasi pembukaan hingga langkah skakmat. Mereka tak perlu tersandung dalam kegelapan karena ada banyak lilin yang menerangi langkah mereka.

Sekarang pikirkan bagaimana kita belajar menulis. Apakah kita menatap halaman kosong lalu mencoba menyusun kalimat? Atau,  apakah kita bertindak seperti para pecatur, dengan belajar dari orang lain dan melihat apa yang berhasil mereka lakukan?

Adakah penulis yang kita kagumi? Adakah karya tulis yang menarik perhatian kita? Belajarlah dari mereka.

Begitulah dulu Benjamin Franklin belajar menulis secara otodidak. Saat menulis otobiografinya, Benjamin Franklin menemukan tulisan yang dia kagumi di surat kabar Spectator. Tanpa rasa malu, Benjamin Franklin kemudian mulai menirunya.

"Saya mengambil beberapa makalah, dan, membuat petunjuk singkat tentang sentimen di setiap kalimat, menjelaskannya beberapa hari, dan kemudian, tanpa melihat bukunya, mencoba menyelesaikan makalahnya lagi."

Salin apa yang sudah berhasil dilakukan orang lain. Temukan apa yang terbaik bagi orang lain, yang mungkin terbaik pula bagi kita. Amati, Tiru, Modifikasi.

Menulislah untuk Pembaca

Tidak ada ceritanya seseorang bermain catur sendirian. Catur bukan solitaire.

Catur bukan solitaire (unsplash.com/Chris Furrel)
Catur bukan solitaire (unsplash.com/Chris Furrel)

Ketika bermain catur, kita menghadapi lawan sungguhan yang punya taktik, rencana atau tujuan sendiri. Kalau ingin memenangkan permainan catur, kita harus bisa menimbang dan memperkirakan langkah atau taktik apa yang akan diambilnya.

Demikian pula, menulis bukanlah solitaire. Ya, karya kita harus nyata dan otentik. Tulisan kita harus bisa memperdengarkan suara kita sendiri. Tetapi kita juga perlu mempertimbangkan apakah orang lain ingin mendengarnya. Kita menulis untuk dibaca orang lain, bukan untuk diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun