Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Wasiat Terakhir Alexander Agung

4 Maret 2021   09:03 Diperbarui: 4 Maret 2021   09:06 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Alexander Agung mengendarai kudanya, Bucephalus di kota Pella (flickr.com)

"Yang Mulia! kami berjanji kepada Anda bahwa semua keinginan Anda akan terpenuhi. Tapi maukah Anda memberi tahu kami mengapa Anda memiliki keinginan yang begitu aneh? "

Sambil menahan sakit dan nafas yang terputus-putus, Alexander Agung kemudian menjelaskan mengapa dia memiliki tiga keinginan terakhir yang aneh itu:

"Aku ingin semua orang mempelajari tiga pelajaran yang telah kupelajari dalam hidupku.

Tentang permintaan pertama, aku ingin dokter menggendong tubuhku sendiri agar orang-orang tahu bahwa tak ada dokter yang dapat menyembuhkan penyakit, terutama ketika orang yang mereka obati akan menghadapi kematian. Tak ada dokter yang dapat menyelamatkan orang dari cengkeraman kematian.  

Tentang permintaan kedua, aku ingin jalan menuju kuburanku bertabur emas, perak, dan batu mulia sementara tubuhku dibawa untuk dikuburkan, itu karena aku ingin orang-orang tahu bahwa tidak ada sedikit pun harta, baik itu emas perak atau berlian yang bisa kubawa ke liang lahat. Aku sudah menghabiskan seluruh hidupku mengejar kekuasaan dan kekayaan. Tapi lihatlah sekarang, tidak ada yang bisa kubawa. Apa pun yang diperoleh di bumi, akan tetap di bumi.

Terakhir, aku ingin kedua tanganku terus menjuntai keluar dari peti mati karena aku ingin orang-orang tahu bahwa kita semua datang dengan tangan kosong di dunia ini dan kita akan pergi dengan tangan kosong."

***

Catatan: 

Bagian Tiga Wasiat Terakhir Alexander Agung adalah mitos karena tidak ada catatan sejarah apa pun yang mengisahkan permintaan terakhir itu. Dalam buku The Anabasis of Alexander yang disusun Lucius Flavius Arianus (Arianos dari Nikomedia) hanya ada catatan bahwa Alexander Agung tidak dapat berbicara selama berjam-jam menjelang ajal menjemputnya.

Meski hanya mitos, selayaknya kita dapat mengambil pelajaran darinya, bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya. Kita semua datang dengan tangan kosong di dunia ini, dan kita akan pergi dengan tangan kosong pula.

Sehebat-hebatnya Alexander Agung yang sudah menaklukkan ratusan kerajaan, dia tidak berdaya menghadapi kematian. Sekaya-kayanya kerajaan Alexander Agung, pada akhirnya runtuh dan hilang dari peradaban.

Tidak ada yang abadi di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun