Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ghosting dan Untung Rugi Menjadi Ghost Writer

1 Maret 2021   08:16 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:51 3240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari sudut etimologi atau akar kata, ghosting dan ghost writer memiliki keterkaitan (ilustrasi: unsplash.com/Tyler Franta)

Untuk jenis tulisan yang ditayangkan di blog, kamu bisa mendapat honor hingga 1 juta per artikel. Kalau kamu bisa mendapat kontrak ghost writing biografi tokoh, honornya bisa lebih besar lagi. Satu buku bisa dihargai hingga jutaan rupiah.

2. Bisa Meningkatkan Keterampilan Menulis
Dengan menulis dalam berbagai genre, kamu dapat meningkatkan keterampilan menulismu dan dalam jangka panjang bisa meretas jalan kesuksesanmu sebagai penulis yang lebih baik. Kamu akan belajar bagaimana menyesuaikan gaya tulisan karena setiap pekerjaan akan membutuhkan penekanan yang berbeda.

3. Kamu Masih Dapat Menyebut Diri sebagai Penulis
Sekalipun karyamu atas nama orang lain dan kamu tidak dapat memberi tahu orang lain tulisan apa saja yang sudah kamu hasilkan, kamu masih dapat menyebut dirimu sebagai penulis.

Kerugian Menjadi Ghost Writer

Selain tiga hal yang menguntungkan tersebut, menjadi ghost writer juga ada risiko dan kerugiannya tersendiri. Di antaranya adalah:

1. Tidak Ada Kredit Keterampilan
Kalau kamu ingin menjadi ghost writer, risiko dan kerugian pertama yang harus kamu terima adalah kamu tidak dapat mengambil kredit untuk setiap pekerjaanmu. Betapapun hebatnya keterampilan menulismu, orang lain yang akan mengklaim kepemilikan hak intelektualnya secara sah.

Kamu juga tidak dapat menyebutkan setiap karya tulismu sebagai ghost writer dalam portofolio, kecuali kamu diberi izin khusus oleh orang yang menyewa jasamu.

2. Tidak Bisa Menunjukkan Kepribadian Lewat Tulisan
Menjadi ghost writer berarti kamu harus bisa menjadi bunglon. Kamu harus bisa mengubah nada, suara dan gaya tulisan sesuai dengan format yang sudah ditentukan klien.

Biasanya, klien akan menyertakan persyaratan-persyaratan tentang "kepribadian" tulisan itu dalam briefing yang mereka berikan. Misalnya tulisan itu harus bernada semi formal, bergaya kasual, sudut pandang orang pertama, hingga target pembaca yang ingin dituju.

Dengan segala macam term of conditions tersebut, tentu saja kamu tidak dapat menggunakan kepribadianmu sendiri lewat karya tulis yang kamu hasilkan.

3. Tidak Bisa Menentukan Harga
Salah satu prinsip dasar ghost writer adalah memegang teguh kerahasiaan klien. Otomatis, kamu tidak dapat menunjukkan bukti atas hasil karyamu pada klien.

Hal ini tentu saja berpengaruh pada penentuan harga kontrak. Ketiadaan contoh hasil karya dalam portofolio membuat dirimu tidak bisa menaikkan nilai tawar. Nilai kontrakmu sepenuhnya ditentukan oleh klien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun