Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

22 Februari 2021   07:56 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:02 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam mencari modal untuk wirausaha, mulailah dengan apa yang kita punya (ilustrasi diolah pribadi)

"Memangnya kamu punya modal berapa?" tanya temanku ketika aku mengemukakan ide berjualan kopi.

"Ada sedikit tabungan nih. Yah, gak sampai sejuta lah. Tapi cukup kok buat mengawali jualan kopinya," jawabku.

Akhirnya dengan modal kurang dari sejuta itu, aku pun merintis usaha kopi bubuk. Aku membeli kopi di tempat penggilingan kopi di sebuah desa di lereng gunung Kawi, lalu dengan seijin pemilik usaha, kukemas ulang dan kujual secara online.

Usaha yang kurintis dengan modal sedikit tabungan itu pun lambat laun mulai berkembang. Dan dengan modal usaha kopi itulah kemudian aku memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang sudah kegeluti lebih dari 10 tahun.

***

Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha Sesuai Anjuran Rasulullah SAW


Kebanyakan orang-orang yang ingin berwirausaha sudah takut duluan. Bukan karena takut rugi, tapi mereka takut tidak ada modal untuk mengawali usahanya.

Bagi yang merasa punya ide usaha hebat atau merasa terdesak karena wirausaha adalah satu-satunya pilihan untuk mencari nafkah, mereka akhirnya mencari modal dengan jalan pintas: meminjam uang atau berhutang.

Padahal, ada satu cara mudah  mendapatkan modal usaha. Cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, dari sahabat Anas bin Malik r.a, beliau mengisahkan bahwa suatu ketika ada seorang pengemis dari kalangan Anshar datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah bertanya kepada pengemis tersebut :

"Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?"

"Pengemis itu menjawab, " Ada ya Rasulullah. Saya mempunyai pakaian yang saya biasa pakai sehari-hari dan sebuah cangkir."

Rasulullah langsung berkata, "Ambillah dan serahkan kepadaku."

Pengemis itu kemudian pulang ke rumahnya dan mengambil pakaian serta cangkir satu-satunya dan menyerahkannya kepada Rasulullah.

Setelah menerima pakaian dan cangkir milik pengemis Rasulullah lalu menawarkannya kepada para sahabat.

"Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?"

Mendengar tawaran tersebut, seorang sahabat menyahut, "Saya beli dengan harga satu dirham."

Rasulullah menawarkannya kembali, "Adakah di antara kalian yang ingin membayar lebih?"

Lalu ada seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan harga dua dirham.

Rasulullah kemudian menyuruh pengemis itu untuk membeli makanan dengan uang tersebut untuk keluarganya, dan selebihnya, Rasulullah menyuruhnya untuk membeli kapak.

Rasulullah berpesan kepada pengemis itu,

"Carilah kayu sebanyak mungkin dan juallah. Selama dua pekan ini, aku tidak ingin melihatmu."

Setelah dua pekan berlalu, pengemis itu datang lagi menghadap Rasulullah sambil membawa uang sepuluh dirham, hasil dari penjualan kayu.

Hadis di atas memberi kita dua pelajaran berharga:

Pertama, beri kail dan umpan pada orang-orang yang membutuhkan.

Banyak sahabat Rasulullah yang sukses menjadi pengusaha dan diberkahi harta melimpah. Bila mau, mudah saja bagi Rasulullah meminta salah satu sahabat untuk memperkerjakan pengemis tersebut sehingga tidak mengemis lagi.

Tapi Rasulullah tidak melakukannya. Beliau justru menyuruh pengemis itu untuk berwirausaha dengan cara mencari kayu bakar dan menjualnya ke pasar.

Kedua, cari modal usaha dengan harta benda yang kita miliki.

Saat menyuruh pengemis itu berwirausaha, Rasulullah bisa saja meminta salah satu sahabat untuk memberi hutang agar pengemis itu bisa membeli kapak. Namun beliau tidak melakukannya.

Sebaliknya, Rasulullah meminta pengemis itu menjual sesuatu yang dia miliki dan hasilnya digunakan sebagai modal untuk membeli kapak.

Perhatikan apa yang diajarkan Rasulullah dalam hadis tersebut. Beliau mengajarkan kita bahwa dalam mencari modal untuk wirausaha, mulailah dengan apa yang kita punya. Jika tidak ada uang, Rasulullah menganjurkan untuk menjual barang-barang yang bisa kita jual. Rasulullah tidak mengajarkan kita untuk berwirausaha dengan modal hutang, sekalipun hutang itu hukumnya diperbolehkan.

Sekarang coba perhatikan juga, adakah pengusaha sukses yang memulai usahanya dengan berhutang?

Kalau kita baca kisah hidup para pengusaha besar, pendiri startup, para konglomerat dan milyarder ternama di seluruh belahan dunia, mereka selalu memulai usahanya dengan modal yang ada, bukan dengan berhutang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun