Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meneladani Khalifah Umar bin Khattab dalam Menerima Kritikan Rakyat

11 Februari 2021   07:52 Diperbarui: 11 Februari 2021   08:07 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hak mengeluarkan pendapat dan mengkritik penguasa tidak dibatasi kepada suatu pihak atau golongan manusia tertentu (ilustrasi diolah pribadi)

Pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khattab sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya. Tiba-tiba masuklah seorang laki-laki ke dalam majelis khalifah. Dari raut muka dan penampilannya, laki-laki tersebut sepertinya sedang kesusahan. Sekujur tubuhnya diliputi debu padang pasir, tanda ia baru saja menempuh perjalanan jauh.

Ketika sudah berada di lingkungan majelis, laki-laki itu memperhatikan dengan teliti. Satu kali didengarnya seseorang menyebut "Amirul Mukminin" sambil menoleh ke arah orang yang disebutnya.

Setelah yakin bahwa orang yang dimaksud itu benar Amirul Mukminin seperti yang dipanggil sebelumnya, laki-laki itu tanpa basa-basi langsung menyemburkan kata-kata pedas, pahit dan setajam pedang:

"Oh, jadi Anda yang disebut Amirul Mukminin itu. Anda yang bernama Umar bin Khattab? Dengarkan kata-kataku ini wahai Umar, bencana dari Allah akan menimpamu!"

Setelah menyemburkan kata-kata pedasnya, laki-laki itu pun berlalu tanpa mengucapkan salam dan tanpai menghiraukan sekelilingnya.

Tak terkira betapa marah dan murkanya beberapa orang yang hadir di majelis saat melihat laki-laki tak dikenal memaki dan mengancam Amirul Mukminin. Mereka langsung mengejar laki-laki tadi. Namun Umar bin Khattab bergegas memanggil mereka agar kembali.

Setelah para sahabatnya yang marah itu kembali duduk di majelis, Umar bin Khattab berdiri, dan dengan setengah berlari menyusul laki-laki yang sudah memaki dan mengancamnya tadi. Hatinya berdebar keras teringat kata demi kata yang dilontarkan laki-laki tersebut, "Bencana dari Allah akan menimpamu!".

Akhirnya orang itu tersusul juga oleh Umar bin Khattab. Dibujuknya laki-laki itu untuk kembali ke majelis dan menjelaskan ada apa sebenarnya, mengapa ia marah-marah dan mengancam Umar dengan mengatakan bencana Allah akan menimpanya.

Dengan dikelilingi para sahabatnya, Umar kemudian menanyai laki-laki itu perihal kata-kata pedas yang tadi dilontarkannya.

"Katamu hai kawan sebangsa, saya akan beroleh bencana dari Allah. Boleh kami tahu kenapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun