Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pola Pikir yang Harus Dimiliki Pemimpin agar Tidak Mudah Dikudeta

4 Februari 2021   07:10 Diperbarui: 4 Februari 2021   16:05 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan utama dalam kepemimpinan adalah menjaga tim tetap dalam satu jalur menuju tujuan yang sama (ilustrasi: unsplash.com/Jehyun Sung)

Setiap orang adalah pemimpin. Tetapi tidak semua orang bisa menjadi pemimpin yang baik, efektif dan dicintai orang-orang yang dipimpinnya.

Pemimpin yang baik dan efektif tidak hanya memiliki sifat atau kepribadian yang baik pula. Tantangan utama dalam kepemimpinan adalah menjaga tim atau orang-orang yang dipimpin tetap dalam satu jalur menuju tujuan yang sama, bersama-sama.

Untuk dapat mengatasi tantangan ini sekaligus menjadi pemimpin yang efektif, maka yang harus kita perbaiki terlebih dahulu adalah pola pikir kepemimpinan. Banyak pemimpin gagal karena mereka menempatkan diri mereka sendiri sebagai orang yang terpisah, di luar tim.

Mungkin kita bisa menjadi pemimpin dengan melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan orang lain. Mungkin kita bisa menjadi pemimpin dengan selalu vokal menyuarakan pendapat. Mungkin pula kita bisa menjadi pemimpin dengan menjadi orang yang paling ambisius.

Tetapi, masalah kepemimpinan tidak bisa hanya diselesaikan dengan menjadi yang paling vokal, ambisius atau sering memberi contoh. Kepemimpinan itu sulit karena itu berarti kita harus benar-benar memahami, pada tingkat emosional, orang-orang di sekitar kita.

Tidak masalah seberapa banyak orang yang kita pimpin. Apakah dua orang atau ribuan orang, itu jelas berarti kita berurusan dengan kepribadian orang lain, bukan diri kita sendiri.

Dan, setiap orang memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda, frekuensi dan ambang batas yang berbeda untuk jenis emosi tertentu. Jika kita hanya beroperasi dalam satu mode emosi, kita akan menarik beberapa orang dan mengusir orang lain. Kita hanya akan menyenangkan beberapa orang dan membuat beberapa orang lainnya membenci kita. Kepemimpinan kita rawan dikudeta.

Lalu, bagaimana pola pikir pemimpin yang efektif?

Pemimpin Sejati Memimpin dengan Keteladanan

Dalam buku Leadership and Self-Deception: Get Out of The Box, The Arbinger Institute menyarankan betapa pentingnya bagi seorang pemimpin untuk melihat diri mereka sendiri sebagai anggota tim - bukan sebagai "pemimpin" dari tim. Dengan frasa singkat, pemimpin harus memiliki "Outward Thinking".

Pola Pikir Keluar menekankan pada kesadaran seorang pemimpin akan pentingnya meluangkan waktu untuk benar-benar memahami anggota tim secara emosional. Apa keinginan dan kebutuhan emosional mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun