Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rekonstruksi Insiden Puan Mematikan Mikrofon Saat Sidang RUU Cipta Kerja

6 Oktober 2020   21:12 Diperbarui: 6 Oktober 2020   21:14 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen ketika Puan Maharani mematikan mikrofon saat Irwan Fencho sedang berbicara (tangkapan layar dokpri)

Sebagai rakyat yang tidak bisa ikut serta dalam sidang, kita hanya bisa mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi.  Kita tidak tahu apakah pembelaan dari Masinton Pasaribu yang mengatakan mik otomatis mati sendiri benar demikian adanya. 

Tapi, kalau kita lihat lagi rekaman potongan video sidang tersebut, terlihat dengan jelas tangan kanan Puan memencet sesuatu setelah dibisiki Azis Syamsudin, lalu keluar suara "ting" dan mendadak suara Irwan yang menggebu-gebu tidak terdengar lagi.

Kalau kita rekonstruksi insiden tersebut, dengan mempertimbangkan momen ketika Azis Syamsudin berbisik kepada Puan, mungkin hasilnya seperti ini:

Azis Syamsudin: "Bu Puan, pak Irwan sudah berbicara melebihi batas waktu, lebih baik kita matikan mik-nya agar sidang segera menghasilkan keputusan."

Puan Maharani: "Lho, pimpinan sidangnya kan Pak Azis, bukan saya."

Azis Syamsudin: "Kita bagi-bagi tugas lah Bu."

Puan Maharani: "Baiklah kalau begitu."

"Ting".......

Insiden yang dilakukan Puan Maharani ini mengingatkan kita pada insiden serupa saat sidang paripurna DPR membahas hasil Pansus Century pada 2 Maret 2010.

Ketika itu, Sekjend DPR RI Nining Indra Saleh dituding sengaja mematikan mikrofon saat sidang diwarnai perdebatan panas antara Ketua DPR RI Marzuki Alie dengan beberapa anggota DPR lainnya.

Selain menghujat Marzuki Alie dengan kata-kata tidak pantas, beberapa anggota DPR juga melakukan tindakan anarkis yang menyebabkan baku hantam di antara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun