Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Hobi Menulis Tanda Psikopat, Benarkah?

19 September 2020   21:00 Diperbarui: 20 September 2020   22:02 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang yang gemar menulis hingga dia lebih suka diam dan menyendiri tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai psikopat (ilustrasi:rd.com)

Aku sangat tersinggung dengan judul berita "Pemutilasi Kalibata City Gemar Menulis, Kenali Tanda Psikopat". Dalam isi beritanya, Laeli Atik Supriyatin, salah satu tersangka pemutilasi memiliki hobi menulis yang dituangkan dalam blog pribadinya. Penulis berita juga menuliskan "Tak sedikit yang mengaitkan kepribadian dan hobi Laeli terhadap (tanda) psikopat."

Nah, judul dan satu kalimat itu seakan menjadi justifikasi bahwa orang yang hobi menulis adalah psikopat. Meskipun harus diakui, salah satu stereotip yang melekat pada penulis atau orang yang gemar menulis adalah pendiam dan penyendiri. Dua sifat yang kerap dikaitkan dengan tanda psikopat, sekaligus dua sifat yang identik dengan orang introvert.

Benarkah demikian?

Tanda dan Ciri Umum Gangguan Kepribadian Antisosial

Berita tentang pemutilasi Renaldi Harley Wismanu di apartemen Kalibata City tersebut mengutip penjelasan dari Dr. Prakash Masand, psikiater dan pendiri Centers of Psychiatric Excellence. 

Menurut Masand, definisi sebenarnya dari seorang psikopat dalam bidang psikiatri adalah gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personal Disorder/ASPD).

Selama ini, kita cenderung menggambarkan psikopat itu seperti tokoh-tokoh antagonis di film-film thriller. Mulai dari Michael Myers dari film Halloween atau Jason Voorhees dari film Friday the 13th. Dan yang terbaru adalah Arthur Fleck, yang lebih dikenal dengan nama Joker.

Padahal sebagaimana yang dikatakan Masand, para psikopat tidak melulu berpusat pada sosok yang mengenakan topeng, membawa senjata dan melakukan teror seperti yang diimajinasikan dalam film-film Hollywood. Bahkan psikopat, mengacu pada definisinya dalam ilmu psikiatri selalu ada di sekitar kita.

"Kebanyakan orang mungkin menganggap ini menggambarkan seseorang yang pendiam, penyendiri, hanya peduli pada dirinya sendiri, dll. Namun, ini tidak terjadi di ASPD," jelasnya.

Menurut Masand, beberapa tanda dan ciri umum dari orang dengan kecenderungan ASPD di antaranya:

  • Perilaku yang tidak bertanggung jawab secara sosial
  • Mengabaikan atau melanggar hak orang lain
  • Ketidakmampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah
  • Kesulitan menunjukkan penyesalan atau empati
  • Kecenderungan untuk sering berbohong
  • Memanipulasi dan menyakiti orang lain
  • Masalah yang berulang dengan hukum
  • Mengabaikan tanggung jawab dan keselamatan umum

Orang yang Pendiam dan Penyendiri Belum Tentu Antisosial

Kalau kita perhatikan tanda dan ciri umum tersebut, kemudian kita bandingkan dengan sifat pendiam dan penyendiri dari seorang penulis atau introvert, jelas sekali tampak bedanya. 

Orang introvert, atau orang yang gemar menulis hingga dia lebih suka diam dan menyendiri tidak bisa begitu saja dikategorikan menderita gangguan kepribadian antisosial.

Orang yang hobi menulis lebih suka menyendiri dan jauh dari kebisingan karena mereka membutuhkan sejumlah waktu sendirian untuk mengumpulkan kembali energi yang hilang. Orang-orang seperti ini selalu merasa terkuras energinya jika mereka mendapat terlalu banyak stimulus sosial.

Penulis lebih banyak diam juga bukan karena mereka tidak senang berbicara dengan orang lain atau malu dan enggan membicarakan sesuatu. Hanya saja mereka lebih suka tidak berbicara tentang hal-hal sehari-hari yang sering muncul dalam obrolan ringan. Para penulis hanya ingin lebih fokus pada dunia batin, ide dan konsep yang ada di pikirannya.

Jika antisosial disamakan dengan keengganan untuk bergaul, orang yang hobi menulis sesungguhnya senang bergaul. Hanya saja mereka cenderung pilih-pilih. Artinya, orang yang pendiam dan penyendiri lebih menyukai orang-orang terpilih yang telah diizinkan masuk ke dalam kehidupan mereka. Orang-orang yang telah membuktikan diri sebagai teman atau keluarga yang setia. Dengan begitu, para penulis yang pendiam ini bisa menikmati bagaimana rasanya memiliki persahabatan yang kaya dan bermakna.

Orang yang Ekstrovert Malah Cenderung Antisosial

Pada dasarnya, tanda dan ciri umum orang dengan kecenderungan ASDP atau antisosial bisa dimiliki siapa saja. Malah kalau kita pikirkan lagi, orang-orang yang ekstrovert atau banyak bicara malah punya kecenderungan ASDP dibandingkan orang yang pendiam.

Orang yang pendiam jarang melanggar hak orang lain. Bagaimana mungkin melanggar lha wong namanya saja pendiam dan penyendiri, jadi pergaulannya terbatas pada teman atau sahabat yang terpercaya saja. 

Sementara orang-orang ekstrovert pergaulannya lebih luas, temannya lebih banyak. Sehingga kemungkinan mengabaikan atau melanggar hak orang lain juga lebih besar.

Orang pendiam juga jarang berbohong. Seperti kata pepatah tong kosong nyaring bunyinya, semakin banyak orang bicara semakin besar pula dia cenderung untuk berbohong. Malah orang ekstrovert kebohongannya seringkali bersifat instruktif. Mereka melakukan satu kebohongan untuk menutupi kebohongan lainnya.

Jadi, sangat absurd apabila menghubungkan gejala psikopat atau ASPD dengan sifat pendiam dan penyendiri dari orang yang hobi menulis. Karena kecenderungan antisosial sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja.

"Ketika kita mengatakan anti-sosial dalam ASPD, itu berarti seseorang yang bertentangan dengan masyarakat, aturan, dan perilaku lain yang lebih umum," simpul Dr. Prakash Masand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun