Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

4 Tanda Kamu Siap Mengubah Hobi Menjadi Bisnis

25 Mei 2020   07:32 Diperbarui: 25 Mei 2020   11:03 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ide hebat atau bakat yang terampil tak banyak berguna jika tidak memahami cara menjalankan bisnis (ilustrasi diolah dari Canva)

Sama halnya bila kamu ingin mengubah hobi menulis menjadi potensi bisnis. Kamu bersedia membuat blog dengan domain pribadi, alih-alih memanfaatkan yang gratisan. Bukan untuk sekedar personal branding, tapi kamu ingin menggunakan blog dan tulisan di dalamnya sebagai portofolio karir atau bisnismu.

Semua hobi yang beralih ke bisnis akan membutuhkan pengorbanan waktu, uang, keseimbangan kehidupan kerja dan bahkan kehidupan pribadi. Namun, jangan lupa untuk memastikan bahwa pengorbanan yang kamu buat tidak akan bertabrakan dengan aspek lain yang lebih penting dalam hidupmu. Selain itu, pastikan kamu dapat hidup dengan hasil potensial dari hobi yang kamu sukai tersebut.

Ide hebat atau bakat yang terampil tak banyak berguna jika tidak memahami cara menjalankan bisnis (ilustrasi diolah dari Canva)
Ide hebat atau bakat yang terampil tak banyak berguna jika tidak memahami cara menjalankan bisnis (ilustrasi diolah dari Canva)

3. Orang Bersedia Membayar Untuk Hobimu

Salah satu indikator utama bahwa kamu dapat mengubah hobi menjadi peluang usaha yang sebenarnya adalah kamu yakin dapat menghasilkan uang dari hobi yang sedang kamu tekuni itu.

Dari hobi fotografi, kamu yakin foto-fotomu punya nilai jual yang tinggi. Dari hobi memelihara burung, kamu yakin burung-burungmu punya kelebihan yang bisa dihargai mahal.

Begitu pula dengan menulis. Kamu merasa yakin teknik menulismu sudah cukup mahir sehingga kamu bisa menawarkan jasa penulisan ke orang lain.


Aku ingat saat pertama kali mendapatkan penawaran penulisan konten dari startup traveling ternama. Ketika itu ada agensi yang mengirim email, menjelaskan dia tertarik dengan isi blogku dan menawarkan kerja sama penulisan konten di blog.

Penawaran ini kudapat setelah membangun blog lebih dari 1 tahun! Dalam kurun waktu itu aku selalu menulis dan belajar memperbaiki kualitas tulisanku.

Seperti pepatah lama, ada harga ada rupa. Artinya, kualitas dari hobi yang kita kerjakan menentukan seberapa tinggi minat orang lain untuk bersedia membayar hobi kita tersebut. Kalau kita mengerjakan hobi asal mengisi waktu luang, orang tidak akan tertarik dan bersedia membayar kita.

4. Kamu Memahami Aspek Menjalankan Bisnis

Hobi hanya akan berubah menjadi bisnis jika kita menjalankannya dengan cara bisnis pula. Dari menentukan harga, memasarkan produk atau layanan, menjawab pertanyaan pelanggan hingga membayar pajak. Ada banyak pekerjaan ekstra yang harus dilakukan untuk menyalurkan hobi dan mengubahnya menjadi potensi bisnis secara penuh waktu.

Dari beberapa pekerjaan ekstra tersebut, yang paling menentukan adalah kita harus jeli menentukan harga produk atau layanan. Ketika pertama kali istri saya mendapat pelanggan untuk membuat kerajinan dari kain flanel, dia bingung bagaimana menentukan harga. Begitu pula saat dia memperoleh pelanggan pertama untuk jasa menjahit. Berapa yang semestinya harus dibayarkan pelanggan untuk kualitas hasil jahitannya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun