Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jadilah "Coronapreneur" Seperti Sir Isaac Newton

5 April 2020   11:02 Diperbarui: 5 April 2020   12:07 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Woolsthorpe Manor, rumah Isaac Newton dan pohon apelnya (nationaltrust.org.uk/woolsthorpe-manor)

Newton lalu meletakkan dua buah prisma, dengan satu prisma diletakkan di jalur seberkas satu warna yang berasal dari prisma pertama. Ketika muncul dari sisi lain prisma kedua, sinar ini masih berwarna sama, sehingga membuktikan bahwa medium kaca belum mengubahnya.

Hukum Gravitasi Ditemukan Saat Masa Karantina

Cerita tentang Newton menemukan hukum gravitasi dari buah apel yang jatuh juga terjadi selama masa karantina ini. Dalam periode kontemplasi intelektualnya, pendekatan holistik Newton memungkinkannya untuk menjawab pertanyaan "Bagaimana cara kerja alam semesta?"

Newton sendiri menceritakan kisah itu ketika dia menyaksikan sebuah apel jatuh dari pohon di luar jendela kamarnya, dan bertanya mengapa buah itu jatuh lurus ke tanah.

Woolsthorpe Manor, rumah Isaac Newton dan pohon apelnya (nationaltrust.org.uk/woolsthorpe-manor)
Woolsthorpe Manor, rumah Isaac Newton dan pohon apelnya (nationaltrust.org.uk/woolsthorpe-manor)

Dalam menjawab pertanyaannya sendiri, Newton berteori bahwa segala sesuatu yang ada tertarik pada segala sesuatu yang lain dan daya tarik ini, kekuatan gravitasi, mengikat alam semesta bersama.

Tak hanya mengutak-atik cahaya dan menemukan perekat menyatukan seluruh alam semesta, Newton juga berpikir produktif dengan menelurkan beberapa rumus kalkulus yang sudah lama ia renungkan di Cambridge. 


Sehingga pada akhir 1666 Newton telah menyelesaikan tiga makalah tentang fluks (kalkulus awal), yang merupakan puncak dari periode kreativitas matematika yang paling intensif.

Setelah wabah penyakit pes berhasil diatasi pada awal 1667, Newton kembali ke kampus dan meneruskan kuliahnya. Enam bulan kemudian dia terpilih sebagai Minor Fellow di Trinity College dan dua tahun kemudian dia diangkat sebagai Profesor Lucasian kedua.

Dengan posisi akademis serta pendapatan yang terjamin, Newton terus mengembangkan gagasan dan penelitian yang sudah ia rintis dari Woolsthorpe Manor. 

Berbagai pemikiran dan penemuan yang ia buat selama berada jauh dari kampus, membentuk pondasi karier bersejarahnya selama bertahun-tahun yang akan datang dan menjadi beberapa terobosan ilmiah terbesar sepanjang masa.

Ubah Keterbatasan Menjadi Produktivitas yang Luar Biasa

Kisah pengalaman karantina Isaac Newton tersebut memberi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa kreativitas seringkali mencapai puncaknya dalam kondisi yang serba terbatas. Penulis biografi Sir Isaac Newton, James Gleick menulis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun