Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Daripada Antre Beli Masker, Lebih Baik Beli Buah

6 Februari 2020   18:07 Diperbarui: 7 Februari 2020   10:14 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker bedah biasa tidak bisa mencegah virus (shutterstock melalui livescience.com)

Respiratory N95, atau masker N95 menjadi salah satu barang yang paling banyak dicari masyarakat saat ini. Dikatakan, N95 dapat melindungi pemakainya dari virus, termasuk virus corona baru atau 2019-nCov. Tapi, masker ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan umum.

Masker N95 lebih tebal dan lebih ketat dari masker bedah biasa. Prosedur pemakaiannya juga lebih rumit dan memakan waktu, tidak bisa langsung dipakai begitu saja.

Masker N95 (shutterstock melalui livescience.com)
Masker N95 (shutterstock melalui livescience.com)
Menurut dr. William Schaffner, para dokter dan perawat spesialis menerima pelatihan ulang setiap tahun tentang cara memasang respirator ini di sekitar hidung, pipi, dan dagu. Pelatihan berulang ini untuk memastikan bahwa pemakainya tidak bernafas di sekitar tepi respirator.

"Ketika kamu memakai itu, ternyata pekerjaan bernafas -karena kamu akan melalui bahan yang sangat tebal- lebih sulit. Kamu harus bekerja untuk bernapas masuk dan keluar. Ini sedikit sesak dan bisa menimbulkan efek klaustrofobia. Ini bisa menjadi lembab dan panas di sana, "kata Schaffner.

"Saya tahu bahwa saya bisa memakainya ketika saya perlu sekitar setengah jam," tambahnya. "Tapi kalau begitu aku harus keluar dari ruang isolasi, melepasnya dan mengambil napas dalam-dalam, agak dingin, sebelum aku bisa kembali."

Karena itu, Schaffner menyayangkan kepanikan masyarakat yang memborong masker beda dan juga masker N95. Pemakaian masker hanya efektif di tempat epidemi, di mana seseorang lebih mungkin untuk melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi daripada di bagian lain dunia.

Lalu, Jika Masker Tidak Bisa Mencegah Virus, Bagaimana Supaya Kita Tidak Rentan Terserang Virus?


Sama seperti yang disampaikan dr. Tan Shot Yen dalam broadcast-nya, yakni dengan meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Ada 5 langkah yang disarankan dr. Tan Shot Yen dalam pesan berantai yang saya terima itu:

1. Makan Buah Seperti Aslinya

Memakan buah tanpa harus diolah bisa memberi kita berbagai macam vitamin yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Tak perlu diblender, tak perlu diberi imbuhan gula, susu atau segala tetek bengek lainnya. Menurut dr. Tan, buah dengan antioksidan tinggi yang tidak membuat gemuk pemakannya adalah buah 3M: Markisa, Manggis dan Matoa.

2. Makan Sayuran

Usahakan dalam bentuk lalapan. Sayuran tak hanya punya serat untuk melancarkan BAB, tapi juga bisa membuat probiotik dalam usus besar. Kalau probiotiknya bagus, tubuh kita akan semakin kebal dari serangan virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun