Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ke Kondangan Tak Diundang, Pulang Merasa Kenyang

14 Januari 2020   12:04 Diperbarui: 14 Januari 2020   12:21 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Udah, gak usah malu. Cuek saja," kata Ulik.

Akhirnya, rasa penasaran mengalahkan rasa malu. Malam itu, kami bertiga pun ikut larut dalam antrian para tamu yang berpakaian rapi. Saat tiba di depan Pagar Ayu, dengan gaya santai seolah memang sudah diundang, Ulik langsung mengisi buku tamu. Setelah menerima souvenir, Ulik merogoh saku dan memasukkan amplop ke kotak yang sudah tersedia.

Saat tiba giliranku, aku memaksakan senyum termanis yang bisa kubuat. Kulihat 3 Pagar Ayu yang berjejer di belakang meja menyambut senyumku dengan senyum yang tak kalah manis, membuat wajah mereka yang sudah terias sempurna menambah kecantikan dan keanggunan mereka.

 Aku lalu mengikuti Ulik dan Tommy yang sudah melangkah masuk ke dalam ruang resepsi. Selayang pandang, kulihat banyak tamu undangan sudah mengantri di meja-meja makanan.

ragam hidangan di kondangan (sumber foto: innerbeautyme.blogspot.com)
ragam hidangan di kondangan (sumber foto: innerbeautyme.blogspot.com)
Sementara jauh di seberang, di panggung kehormatan, pasangan pengantin duduk berdampingan, bagai raja dan ratu yang sedang menerima kunjungan tamu kerajaan.

Tanpa membuang waktu, kami bertiga ikut mengantri di meja makan. Nyaris semua jenis makanan kami ambil dan kami cicipi. Mulai dari makanan pembuka berupa kue-kue basah, hingga dessert berupa salad buah dan es puding.


"Alhamdulillah, program perbaikan gizi bisa terlaksana," kata Ulik menyeringai lega setelah menyantap sendok terakhir es pudingnya. Aku dan Tommy ikut tertawa.

Beberapa tamu yang sudah selesai menikmati hidangan lalu melangkah ke arah panggung, memberi ucapan selamat pada mempelai. Kami bertiga lalu beranjak dari tempat duduk dan melangkah, hendak ikut mengucapkan selamat juga.

"Selamat ya, semoga jadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah," kataku memberi ucapan selamat pada pengantin pria. Kujabat erat tangannya, seolah dia sahabat karibku sendiri.

"Aamiin, terima kasih sudah datang," balas si mempelai.

Melangkah ke luar ruangan, Ulik menyenggol lenganku dan berkata," Gimana, lancar kan? Hitung-hitung kita ikut menyumbang doa dan berkah buat mempelai. Bukankah itu yang diharapkan setiap pasangan pengantin?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun