Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Menjadi Pembicara Seminar Nasional

11 Desember 2019   13:28 Diperbarui: 11 Desember 2019   13:26 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Marketing Fair Politeknik Negeri Malang (dokpri)

Sejak diminta menjadi fasilitator Gapura Digital, saya sudah mulai terbiasa berbicara di depan umum. Tapi itu pun di depan puluhan orang dengan format kelas pelatihan. Saya belum pernah membayangkan bisa menjadi pembicara seminar nasional di depan ratusan orang.

Karena materi presentasi sudah disiapkan Gapura Digital, saya tinggal mempersiapkan mental saja. Bicara di kelas pelatihan yang pesertanya paling banyak 60 orang tentu berbeda dengan bicara di hadapan ratusan orang, terlebih lagi mereka adalah mahasiswa.

Satu minggu sebelum acara, saya membaca artikel di Kompasiana yang ditulis Okti Nur Risanti: Kemurahan Hati, Kunci Public Speaking. Dalam artikelnya, mbak Okti merujuk pada artikel yang yang ditulis Sarah Gersman di Harvard Business Review mengatakan kunci untuk bisa tenang dan sukses dalam public speaking adalah kemurahan hati.

Apa yang ditulis Sarah Gersman dan mbak Okti dalam artikelnya memang 100 persen benar. Sebelum membaca artikel tersebut, saya sudah mempraktekkannya di kelas pelatihan.

Glossophobia, Fobia Sosial Karena Takut Berbicara di Depan Umum

Motivasi untuk berbagi ilmu bisa mengalahkan rasa takut berbicara di depan umum. Rasa takut ini, dalam bahasa medis disebut Glossophobia.

Ini salah satu jenis fobia sosial, atau gangguan kecemasan sosial. Tidak berbahaya, tapi bagi mereka yang terpengaruh, berbicara di depan umum dapat memicu perasaan tidak nyaman dan cemas.

Mereka yang tidak terbiasa berbicara di depan umum bisa gemetar, berkeringat, dan jantung berdetak jantung liar tak terkendali. Mereka mungkin juga memiliki keinginan besar untuk keluar dari ruangan atau menjauh dari situasi yang menyebabkan mereka mengalami stres karena harus bicara di depan orang banyak.

Tapi, semua kecemasan itu bisa hilang jika motivasi utama kita saat bicara di hadapan khalayak ramai adalah kemurahan hati. Dan begitulah, selama menjadi fasilitator Gapura Digital, saya pun sukses mengatasi glossophobia dengan motivasi berbagi ilmu dan pengetahuan.

Kemurahan hati saja belum cukup untuk bisa sukses menjadi pembicara di depan banyak orang. Apalagi jika formatnya seminar nasional seperti yang baru pertama kali saya alami.

Jadi, sebagai pelengkap artikel mbak Okti, berikut tips berbicara di depan umum dengan baik, lebih khusus lagi tips menjadi pembicara seminar nasional:

1. Persiapkan Rencana Cadangan/Contingency Plan

"Jika rencana A tidak bekerja, alfabet masih punya 25 huruf lagi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun