Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Pelajaran Filosofi Menulis dari Brenda Ueland

30 Juli 2019   09:59 Diperbarui: 30 Juli 2019   10:25 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (desain grafis dokumentasi Himam Miladi)

Dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Guy Kawasaki untuk mempromosikan bukunya yang ke-10, Enchantment: The Art of Changing Hearts, Minds, and Actions (Portfolio Penguin, London, 2011), seorang peserta bertanya buku apa yang direkomendasikan Guy Kawasaki selain koleksi buku yang sudah ia tulis. Tanpa ragu-ragu, peletak konsep Evangelism Marketing di Apple Macintosh ini berkata, "Buku 'If You Want to Write' mengubah hidup saya!".

Buku yang dimaksud Guy Kawasaki ini ditulis oleh Brenda Ueland, seorang jurnalis, editor, penulis lepas, guru menulis, dan aktivis penyayang hewan. Judul lengkapnya If You Want to Write: a Book about Art, Independence and Spirit, diterbitkan pertama kali pada tahun 1938.

Buku ini kemudian diterbitkan ulang pada tahun 1987 oleh Graywolf Press, dan hingga saat ini masih menjadi salah satu buku non fiksi paling populer. Carl Sandburg, penulis puisi dan non-fiksi terkenal yang sudah memenangkan tiga Hadiah Pulitzer, menyebut "ini buku terbaik yang pernah ditulis tentang cara menulis."

Melalui bukunya tersebut, Brenda Ueland membagikan filosofinya dalam menulis. Satu ide sentral yang ia tekankan adalah:

Setiap orang berbakat, orisinal dan memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan (lewat tulisan).

Selain ide sentralnya tersebut, setidaknya ada 5 filosofi menulis dari Brenda Ueland yang patut kita jadikan pelajaran berharga.

1. Menulislah sesuai kata hatimu.

Menulis seharusnya datang dari hati, bukan dari dorongan untuk menghasilkan uang atau untuk mengesankan orang. Brenda mengatakan, "Perusahaan periklanan mempekerjakan orang-orang muda yang paling cerdas untuk menulis bagi mereka. Tidak satu kalimat pun (dari tulisan mereka) yang layak untuk diulangi. Mengapa? Karena (tulisan) seperti itu tidak ada artinya."

Brenda mengibaratkan, tulisan yang tidak datang dari hati itu seperti saat Van Gogh melukis potret orang kaya karena dia membutuhkan uang. Para penulis yang sebenarnya adalah mereka yang seandainya diberi tahu bahwa tulisan mereka tidak akan pernah diterbitkan lagi, tidak akan pernah menghasilkan satu sen lagi, namun masih tetap dan akan terus menulis.

Filosofi Brenda ini mirip dengan apa yang dikatakan Franz Kafka:

 "A non-writing writer is a monster courting insanity."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun