Selain itu, BPPM juga akan menggandeng Pusat Layanan Sarana Difabel (PLSD) Universitas Brawijaya supaya motor ramah difabel ini bisa dimanfaatkan mahasiswa UB yang difabel untuk mobilitas mereka di sekitar kampus.
Ibu Mutmainnah, perwakilan keluarga dari Fattah mengatakan sangat berterima kasih atas bantuan modifikasi motor ini. Fattah menderita cacat fisik sehingga hanya bisa bergerak dengan mengesot dan merangkak. Dengan adanya tambahan gerobak di samping motor, keluarga Fattah tak akan repot lagi mengangkat kursi roda kemanapun Fattah hendak keluar rumah.
Selain itu dr. Ariani juga berharap, Motor Ramah Difabel ini bisa digunakan untuk ojek difabel. Dengan begitu, para difabel yang belum memiliki motor modifikasi semacam ini tetap bisa bepergian dengan nyaman menggunakan ojek yang sudah dilengkapi boncengan khusus yang ramah difabel.