Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kembangkan Motor Ramah Difabel bagi Penyandang Disabilitas

1 Februari 2019   20:57 Diperbarui: 1 Februari 2019   21:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Himam Miladi

Cacat fisik yang diderita penyandang disabilitas seringkali menghambat pergerakan dan aktivitas mereka sehari-hari. Apalagi bagi mereka yang ingin keluar rumah karena ada kegiatan yang hendak dihadiri.

Itulah yang menjadi dasar motivasi dr. Ariani, Mkes, SpA(K) saat meluncurkan dan memberi bantuan fasilitas Motor Ramah Difabel (Toradi) bagi Fattah dan Jenny, dua penyandang disabilitas di kota Malang.

Acara serah terima Motor Ramah Difabel itu dilangsungkan di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Jumat (1/2) pagi. Turut hadir sekaligus ikut menyerahkan secara langsung bantuan motor modifikasi untuk Fattah dan Jenny adalah Dekan Fakultas Kedokteran UB, Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) FKUB, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUB serta undangan lain dari Forum Malang Inklusi, Forum Komunikasi Keluarga Anak dengan Kecacatan (FKKADK) dan komunitas difabel lainnya.

Menurut dokter yang bertugas di Bagian Tumbuh Kembang & Pediatri Sosial Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya(FKUB)-Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang ini, dirinya merasa prihatin tatkala melihat para penyandang disabilitas dari YPAC harus repot menyewa mobil dan mengangkut kursi roda mereka saat menghadiri sebuah acara.

Berangkat dari keprihatinannya tersebut, dr. Ariani bersama dengan BPPM FKUB lantas mencoba untuk memodifikasi motor yang ramah difabel. Modifikasi ini dilakukan dengan cara menambah boncengan samping berbentuk kotak seperti gerobak kecil di sebelah kiri motor.

Namun, boncengan ini bukan gerobak biasa, melainkan dirancang supaya mudah diakses oleh penyandang disabilitas. Pintu boncengan samping yang terletak di depan bisa difungsikan sebagai tangga datar sehingga kursi roda bisa langsung meluncur masuk tanpa harus diangkat. Di bagian belakang terdapat kursi empuk dengan sandaran yang dilengkapi sabuk pengaman.

Lebar boncengan disesuaikan dengan lebar kursi roda yang dimiliki penderita. Dengan adanya tambahan modifikasi berupa boncengan samping ini, penyandang disabilitas maupun pendampingnya tak perlu repot harus mengangkat kursi roda setiap kali mereka ingin keluar rumah.

Dr. Ariani mengatakan, modifikasi motor ramah difabel ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat FKUB. Dana pembuatan dua purwarupa motor ramah difabel ini berasal dari bantuan BPPM FKUB tahun anggaran 2018.

Menurut dr. Ariani, purwarupa Motor Ramah Difabel ini masih belum sempurna betul. Untuk itulah pada kesempatan yang sama dr. Ariani meminta saran dan masukan dari komunitas difabel yang hadir supaya modifikasi motor ini bisa bermanfaat dan mudah digunakan penyandang disabilitas.

Salah seorang difabel, Pak Wahyu mengatakan, modifikasi berbentuk boncengan samping ini sudah bagus, tapi belum bisa memenuhi faktor kemandirian difabel. Seperti pintu depan yang berat dan masih harus memerlukan bantuan dari orang lain untuk mengangkat dan menutupnya kembali. Untuk itu Pak Wahyu menyarankan supaya pintu boncengan dilengkapi dengan semacam alat katrol untuk menaik-turunkan pintunya dengan mudah.

Dr. Ariani mengatakan, saran dan masukan dari para difabel tersebut berguna untuk memperbaiki purwarupa modifikasi motor yang berikutnya. Menurutnya, BPPM FKUB ke depannya akan menyediakan anggaran baru untuk membuat motor ramah difabel yang akan disumbangkan pada beberapa komunitas penyandang cacat di Kota Malang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun