Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kematian yang Menghidupi di Kampung Kramat Kasin, Malang

4 April 2018   08:24 Diperbarui: 4 April 2018   14:53 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makam berkubah Habib Abdul Qadir bin Faqih (dok.pribadi)

makam berkubah Habib Abdul Qadir bin Faqih (dok.pribadi)
makam berkubah Habib Abdul Qadir bin Faqih (dok.pribadi)
Saya kemudian beranjak dari makam berkubah, dan menyusuri jalan berpaving yang mengarah ke selatan. Beberapa makam terlihat diberi penanda bambu runcing dengan bendera merah putih. Itu menandakan kalau yang dimakamkan adalah pejuang jaman kemerdekaan.

Kampung dan taman di tengah pemakaman

Di sisi selatan pemakaman, nuansanya tidak lagi terlihat menyeramkan. Namun mirip dengan sebuah taman bermain. Di tepi jalan berpaving terdapat lorong besi dengan ornamen ban bekas yang dicat warna-warni. Kampung Kasin dulunya memang dikenal sebagai perkampungan industri kerajinan dari ban bekas. Ada pula beberapa papan yang berisi kutipan-kutipan hadist yang isinya mengingatkan umat manusia pada kematian. Jalan ini menuju ke perkampungan penduduk yang masih terletak dalam area pemakaman.

selasar perkampungan Kampung Kramat (dok.pribadi)
selasar perkampungan Kampung Kramat (dok.pribadi)
Akhirnya sampailah saya ke selasar perkampungan yang dimaksud. Terdapat sebuah taman kecil di luar kampung diantara nisan-nisan makam. Di malam hari, taman kecil ini berpendar cahaya lampu, sehingga kesan seram dari pemakaman menjadi berkurang. Disini ada sekitar 15 rumah petak yang saling berdempetan. 

Dinding rumah dihiasi dengan mural tokoh-tokoh horor dan mistis. Ada lukisan pocong, tuyul, kuntilanak, Ratu Pantai Selatan, hingga Anubis, dewa berkepala anjing dari mitologi Mesir. Sebuah musholla dan toilet umum disediakan untuk peziarah yang datang.

taman perkampungan (dok.pribadi)
taman perkampungan (dok.pribadi)
Tips dan Anjuran berkunjung.

Jika ingin mengunjungi Kampung Kramat Kasin, Anda bisa menuju ke arah Sukun, melalui jalan Arif Margono. Bagi yang naik angkutan umum, dari terminal Arjosari atau terminal Gadang/Hamid Rusdi bisa naik angkot GA, kemudian turun di jalan Nusakambangan. Setelah itu tinggal berjalan kaki atau naik becak ke lokasi Kampung Kramat.

Kampung Kramat biasanya ramai di hari Kamis sore atau Jumat pagi, saat dimana warga sekitar banyak yang berziarah. Jika ingin menikmati keheningan pemakaman yang tidak menyeramkan, saya sarankan anda berkunjung di luar waktu tersebut. Saat masuk ke areal pemakaman, bagi yang muslim dianjurkan untuk berwudhu dahulu di tempat yang sudah disediakan. Ikuti jalur jalan yang sudah disediakan dan jangan menginjak atau melangkahi makam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun