Beda jika kita berlibur ke daerah perkebunan yang belum dikelola secara profesional. Nuansa aslinya masih sangat terasa. Kita bisa bertamu, berbincang dengan penduduk lokal, dan mengamati suasana kehidupan warga setempat. Tentu saja, harus ada inisiatif dari kita sendiri untuk memulai interaksinya.
Konsep liburan semacam ini sebenarnya sangat baik untuk pembelajaran bagi anak-anak. Kencangnya perkembangan teknologi digital membuat anak-anak banyak yang terkungkung dalam dunia gadget mereka. Inilah yang sering dikhawatirkan oleh orang tua dan para konsultan parenting. Dengan mengajak anak-anak dan keluarga berlibur keluar, berinteraksi dengan orang lain dalam suasana yang nyaman, setidaknya bisa mengalihkan perhatian mereka sejenak dan menyadarkan anak-anak bahwa dunia tidak terbatas di gadget saja.
Jadi, udah punya rencana liburan interaktif seperti apa untuk akhir pekan nanti?
Sudah gak jamannya lagi ikut-ikutan trend berlibur orang lain bukan? Paling tidak kita bisa menciptakan trend baru dan bisa bilang ke orang banyak, "Nih, GueBeda......