Setelah hampir dua minggu konflik terjadi pasca pemasangan logam detektor di depan masjid Al-Aqsa atas perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kini masjid kembali di buka dan detektor tidak lagi di pasang. Warga Palestina kini sudah bisa kembali beribadah di masjid Al-Aqsa. Namun rupanya dengan menyingkirkan semua detektor metal yang dipasang di semua pintu masjid Al Aqsa tidak mengakhiri ketegangan yang ada di Israel.Â
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu rupanya kesal dengan pemberitaan masjid Al Aqsa yang di muat di media Al-Jazeera. Kini media yang berpusat di Qatar terancam akan ditutup kantor perwakilan-nya yang berada di Jerusalem. Media Aljazeera dinilai memuat pemberitaan yang telah menghasut dan berpotensi memicu kekerasan baru di kota itu. Netanyahu secara terbuka menyuarakan niatnya untuk menutup kantor Al Jazeera pada sebuah laporan media Israel.Â
Rencana menutup kantor berita Al-Jazeerah ini didukung oleh Menteri Pertahan Avigdor Liberman. Dalam sebuah stasiun televisi, menyebut berita Al-Jazeera digunakan sebagai alat propaganda bergaya Soviet atau Nazi Jerman yang dinilai bermusuhan dengan Israel namun diam atas segala peristiwa yang terjadi di Iran. Seiring dengan rencana penutupan kantor media Al-Jazeerah di Israel banyak yang menilai bahwa Israel akan mengikuti jejak blok negara-negara yang dipimpin Saudi dalam konflik-nya yang saat ini terjadi dengan Qatar.Â